Bali United

Babak Baru Kasus Ucapan Rasis ke Striker Bali United: Privat Mbarga Somasi 2 Pemilik Akun IG Ini

Pemain Bali United, Privat Mbarga didukung Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menindaklanjuti dua akun Instagram yang melakukan tindak

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Deni Denaswara/ Tribun Jabar
Penyerang Bali United, Privat Mbarga. 

Unggahan Privat Mbarga kemudian banyak di-repost akun-akun sepak bola nasional dan pelaku mendapat banyak kecaman.

Sang pemain dalam unggahan story di IG pribadinya menuliskan bahwa dirinya bahagia meski berkulit hitam karena bahagia itu indah.

"I'm black and i am happy because black is beautiful (saya berkulit hitam dan saya bahagia sebab hitam itu indah)," ungkap sang pemain.

Privat juga menuliskan insert teks di DM yang diunggah pelaku dengan mengatakan, bahwa kekalahan haruslah diterima.

"You need to accept when you lose (kamu harus menerima ketika kamu kalah," sebut Privat Mbarga.

Pesan ini tertuju setelah Bali United mengalahkan Persija Jakarta, pelaku rasisme juga menyebut akan membunuh Privat Mbarga di Kota Jakarta, sehingga diduga kuat pelaku rasisme adalah pendukung tim Persija Jakarta. (ian)

Baca juga: Penghujung Liga 1 Indonesia, Adilson Maringa Dikabarkan Bakal Angkat Kaki dari Bali United

APPI Komunikasi dengan Siber Polri

Sementara itu, menyikapi maraknya kasus rasisme dan bullying terhadap pemain sepak bola oleh pendukung  atau suporter maupun melalui media sosial, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) telah berkomunikasi dengan siber Bareskrim Mabes Polri.

Apalagi pelaku rasisme, pelecehan dan tindak pidana siber lainnya memperkeruh suasana sepak bola Indonesia dan memunculkan perpecahan, sehingga harus ditertibkan dengan tegas.

Merujuk perundang-undangan, pelaku rasisme dapat dijerat pidana dengan Pasal 28 UU ITE, Pasal 4 Juncto pasal 16 UU No.40, dan Pasal 156 KUHP.

Kemudian pelaku bullying bisa dijerat pidana berdasarkan Pasal 45 UU ITE, Pasal 310 dan atau pasal 311 KUHP.

Rasisme merupakan tindakan yang paling dikecam dunia sepak bola internasional dari daratan Eropa hingga Asia.

Kampanye Say No To Racism kerap didengungkan oleh para pemain sepak bola di atas lapangan. (tribun bali/ian)

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved