Bisnis

Optimisme Pelaku Usaha Terdorong Ramadan dan Lebaran 2024, Permintaan Pasar Konsisten Berkembang

Ini terbukti dengan kondisi Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat pada level 54,2, meningkat dari bulan sebelumnya.

freepik
Ilustrasi - Terkhusus pada Maret 2024, volume output perusahaan bahkan mencatat peningkatan tertinggi sejak 27 bulan terakhir. Tingginya permintaan juga mendorong pembukaan lapangan kerja baru, baik untuk memenuhi permintaan yang meningkat maupun sebagai respons terhadap kebutuhan bahan baku produksi. 

TRIBUN-BALI.COM - Optimisme pelaku usaha diperkirakan akan semakin terdorong dengan momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024. Ini terbukti dengan kondisi Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat pada level 54,2, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 52,7.

“PMI ini merupakan angka tertinggi sejak November 2021. Hal ini memberikan indikasi bahwa pelaku usaha di sektor manufaktur tetap memegang keyakinan terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis (4/4).

Ia memperkirakan, sejalan dengan adanya momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, pelaku usaha akan terus optimistis dalam menjalankan bisnisnya. Bahkan, momentum positif ini pun diprediksi masih akan terus berlanjut di tengah terjaganya inflasi sesuai dengan target inflasi tahun 2024 yakni pada angka 2,5±1 persen. Pada Maret 2024, inflasi 3,05%, terjaga dalam rentang sasaran.

Ia menambahkan, capaian angka PMI Manufaktur yang terjaga pada level ekspansif selama 31 bulan berturut-turut ini, secara umum didorong oleh konsistensi permintaan pasar yang terus berkembang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Di samping itu, perusahaan-perusahaan juga turut merespons peningkatan ini dengan meningkatkan output untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

Terkhusus pada Maret 2024, volume output perusahaan bahkan mencatat peningkatan tertinggi sejak 27 bulan terakhir. Tingginya permintaan juga mendorong pembukaan lapangan kerja baru, baik untuk memenuhi permintaan yang meningkat maupun sebagai respons terhadap kebutuhan bahan baku produksi.

Seiring dengan itu, perekonomian terus menunjukkan stabilitas di tengah pertumbuhan lapangan kerja yang semakin luas. Selain itu, Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia menunjukkan gambaran optimistis. Data Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal IV-2023 menunjukkan angka sebesar 13,17%, menandakan kinerja kegiatan dunia usaha yang tetap kuat.

Baca juga: Proyek Pasar Umum Negara Harus Selesai Juni 2024! Rekanan Terancam Denda Besar

Baca juga: Aktivasi Identitas Kependudukan Digital di Bangli Hanya 3 Persen, Simak Alasannya!

Ilustrasi - Terkhusus pada Maret 2024, volume output perusahaan bahkan mencatat peningkatan tertinggi sejak 27 bulan terakhir. Tingginya permintaan juga mendorong pembukaan lapangan kerja baru, baik untuk memenuhi permintaan yang meningkat maupun sebagai respons terhadap kebutuhan bahan baku produksi.
Ilustrasi - Terkhusus pada Maret 2024, volume output perusahaan bahkan mencatat peningkatan tertinggi sejak 27 bulan terakhir. Tingginya permintaan juga mendorong pembukaan lapangan kerja baru, baik untuk memenuhi permintaan yang meningkat maupun sebagai respons terhadap kebutuhan bahan baku produksi. (Pixabay)

Pelaku usaha dari berbagai sektor mencatat ekspansi yang sejalan dengan kondisi dalam PMI Manufaktur Indonesia yang pada survei ini juga melaporkan peningkatan lapangan usaha. Optimisme pelaku usaha diperkirakan akan terus meningkat pada kuartal I-2024 dengan SBT mencapai 15,38%.

Selain dari SBT, kondisi keuangan perusahaan juga mencatatkan kondisi yang masih stabil tercermin dari Saldo Bersih (SB) Likuiditas sebesar 24,42%, yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya pada angka 18,71%. Terakhir, angka kapasitas produksi terpakai untuk kuartal IV-2023 juga menunjukkan persentase yang tetap tinggi yakni pada angka 73,91%.

Industri manufaktur Indonesia menggeliat dengan meningkatnya permintaan baru yang memacu produktivitas sektor tersebut. Ini tercermin dari laporan yang dirilis oleh S&P Global, menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2024 berada di level 54,2 atau naik 1,5 poin dibanding capaian bulan Februari yang menyentuh angka 52,7.

Sektor manufaktur Indonesia sedang berada dalam posisi ekspansif selama 31 bulan berturut-turut. Ini sejalan juga dengan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Maret 2024 yang sama-sama berada pada fase ekspansi yakni level 53,05.

"Kami juga optimistis PMI Manufaktur Indonesia bisa lebih tinggi lagi jika program HGBT berjalan dengan baik dan diakses semua industri,” demikian kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (kontan)


Paling Banyak Belanja Fesyen

Tahun ini, masyarakat Indonesia lebih antusias untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Berdasarkan data Mandiri Spending Index, hingga pekan ketiga Ramadan, belanja masyarakat meningkat 6,5% dibanding periode sebelum Ramadan. Belanja masyarakat juga lebih tinggi dibanding kenaikan di Ramadan 2023 yang sebesar 5,4%.

Hal ini, salah satunya didorong oleh pemberian THR yang mendorong belanja meningkat hingga 7,1% dibanding periode pra-THR. “Pertumbuhan tertinggi terjadi di Jawa (7,9%), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di 2023 (5,9%),” mengutip postingan akun Instagram Direktorat Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk @oce_mandiri.

Kemudian pertumbuhan selanjutnya terjadi di Sumatera sebesar 5,4%, disusul Sulawesi 4,4%, Maluku dan Papua sebesar 3,6%, dan Kalimantan sebesar 2,7%. Akan tetapi pertumbuhan di pulau Bali dan Nusa tenggara mengalami defisit 2,3%. Adapun dilihat dari jenisnya, belanja fesyen dan kebutuhan sehari-hari mengalami pertumbuhan paling tinggi.

Khusus untuk fesyen mencapai 38,5%, belanja di supermarket mencapai 18,7%, otomotif mencapai 9%, elektronik 9%, dan kebutuhan rumah tangga sebesar 6,3%. Meski begitu, Bank Mandiri melihat, masih relatif tingginya harga barang kebutuhan sehari-hari dapat berimplikasi pada daya beli masyarakat, terutama kelompok bawah. (kontan)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved