Pilgub Bali 2024

Baliho GIRI UNTUK BALI Makin Marak, Dukungan Rakyat Atau Ajang Curi Start? Giri: Aspirasi Masyarakat

Baliho bertuliskan GIRI UNTUK BALI kembali marak bermunculan di beberapa titik-titik strategis seperti mengisyaratkan I Nyoman Giri Prasta untuk maju

Tribun Bali/Komang Agus Ruspawan
Baliho Giri Prasta di sudut Stadion Ngurah Rai Denpasar Bali, Kamis 11 April 2024. Baliho GIRI UNTUK BALI Makin Marak, Dukungan Rakyat Atau Ajang Curi Start? Giri: Aspirasi Masyarakat 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARBaliho bertuliskan GIRI UNTUK BALI kembali marak bermunculan di beberapa titik-titik strategis seperti mengisyaratkan I Nyoman Giri Prasta untuk maju.

Namun, munculnya poster-poster ini bisa mengindikasikan banyak hal mulai dari dukungan dari masyarakat bali atau malah sebuah ajang untuk mencuri start.

Meskipun sampai saat ini PDIP Bali masih menentukan langkah, namun sepertinya sosok Giri Prasta jadi sosok yang memiliki elektabilitas paling tinggi.

Hal ini terlihat dari bertebarannya baliho Giri Prasta berukuran besar di sejumlah titik strategis.

Baca juga: VIDEO Giri Prasta-Koster Berebut Rekomendasi PDIP untuk Pilgub Bali 2024

Baliho hitam putih tersebut bergambar wajah Giri Prasta memakai udeng dan baju safari hitam.

Terdapat tulisan dengan huruf kapital berukuran cukup besar: GIRI UNTUK BALI.

Di bawahnya ada tulisan latin dengan ukuran lebih kecil; Kawal Sampai Jadi.

Dari pantauan Tribun Bali, terbaru terpantau baliho GIRI UNTUK BALI sudah terpasang di wilayah Kota Denpasar.

Salah satunya di kawasan strategis Kota Denpasar yakni di sudut Stadion I Gusti Ngurah Rai, Jalan WR Supratman.

Sebelumnya dua baliho yang sama terpantau dipasang di wilayah Mengwi, Kabupaten Badung.

Baca juga: Jelang Pilgub Bali, Giri Prasta Singgung Perintah Alam, Baliho Mulai Muncul di Denpasar

Masing-masing di persimpangan Beringkit dekat Mapolres Badung, serta Jalan Raya Kapal dekat pertigaan patung Hanoman.

Belum diketahui siapa kelompok masyarakat atau relawan yang memasang baliho GIRI UNTUK BALI tersebut.

Pada baliho tersebut, tidak ada tercantum nama komponen masyarakat atau relawannya.

Namun yang pasti, kehadiran baliho-baliho ini menunjukkan dukungan masyarakat kepada Giri Prasta untuk menjadi calon Gubernur Bali.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Badung ini memang sudah santer diisukan akan bertarung untuk merebut kursi Bali 1 dalam Pilkada 2024.

Hanya hingga saat ini Giri Prasta belum pernah mengungkapkan secara gamblang keinginannya untuk menjadi calon Gubernur Bali.

Sementara menyikapi dukungan dari masyarakat, Giri Prasta mengatakan sah-sah saja.

“Semua itu merupakan aspirasi masyarakat,” katanya belum lama ini.

Namun dirinya tetap menunggu arahan dari pimpinan partai yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Kalau saya, tetap tunduk kepada Presiden Republik Indonesia ke-5, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri,” tegas Ketua DPC PDIP Badung ini.

Baca juga: Giri Prasta-Koster Berebut Rekomendasi PDIP untuk Pilgub, Gianyar dan Klungkung Sudah Tentukan Sikap

Kolase foto I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta
Kolase foto I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (ISTIMEWA/KOLASE)

PDIP Bisa Usung Calon Mandiri Tanpa Harus Koalisi

Pemilihan legislatif (Pileg) 2024 yang berlangsung pada Februari lalu menjadi acuan bagi partai politik dalam menentukan langkah politiknya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada), November 2024 mendatang.

Sebab, perolehan jumlah kursi anggota DPRD Tingkat I atau Provinsi, berpengaruh dalam kemampuan partai politik untuk mengusulkan jagoannya pada Pilkada.

Untuk Bali, hanya 6 partai politik yang berhasil meraih kursi DPRD Bali pada Pileg lalu.

Terbanyak, datang dari partai politik berlogo banteng moncong putih, PDIP, yang berhasil mengamankan 32 dari 55 kursi DPRD Bali.

PDIP hadir mendominasi perolehan kursi DPRD Bali dengan persentase mencapai 58,18 persen.

Kedua, disusul oleh Gerindra. Partai politik yang dinahkodai oleh Prabowo Subianto itu berhasil mengoleksi 10 kursi DPRD Bali atau dengan persentase 18,18 persen.

Urutan ketiga, masih dalam partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres lalu. Golkar di Bali menggaet 7 kursi DPRD Bali atau dengan persentase 12,72 persen.

Keempat dan selanjutnya, yakni Demokrat dengan raihan 3 kursi DPRD Bali atau 5,45 persen, NasDem 2 kursi DPRD Bali atau 3,63 persen, dan terakhir PSI yang berhasil mempertahankan 1 kursi DPRD Bali atau setara 1,81 persen.

Sementara itu, Pasal 40 ayat (1) dalam UU. Nomor 10 Tahun 2016 menerangkan, partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

Merujuk pada aturan tersebut, PDIP di Bali dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur secara mandiri alias tanpa koalisi.

Sebab, PDIP di Bali yang diketuai oleh Wayan Koster itu berhasil mengoleksi 58,18 persen kursi di DPRD Bali.

Sementara itu, partai politik lainnya harus berkoalisi agar dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Bali 2024 mendatang.

Bila skenario Koalisi Indonesia Maju (KIM) dimunculkan pada Pilgub Bali, maka Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PSI dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.

Sebab, perolehan kursi anggota DPRD Bali dalam koalisi tersebut mencapai 21 kursi atau setara 38,18 persen. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved