Bisnis
Pegadaian Optimistis Tumbuh 9,8 Persen, Bisnis Gadai Tahun Ini Tunjukkan Hasil Positif
Untuk memaksimalkan kinerja bisnis gadai sepanjang tahun ini, Zulfan menerangkan pihaknya menerapkan sejumlah strategi.
TRIBUN-BALI.COM - PT Pegadaian (Persero) memproyeksikan bisnis gadai sepanjang 2024 akan tumbuh 9,8 persen. Sekretaris Perusahaan Pegadaian Zulfan Adam optimistis hal itu bisa dicapai. Pasalnya, bisnis gadai perusahaan pada awal tahun ini sudah menunjukkan hasil yang positif.
"Prospek bisnis gadai sepanjang tahun ini terus mengalami pertumbuhan. Hal itu dapat dilihat dari bisnis gadai kami tumbuh 3,06 persen sampai Februari 2024. Kami pun menargetkan pada tahun ini, bisnis gadai tumbuh 9,8 persen," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Untuk memaksimalkan kinerja bisnis gadai sepanjang tahun ini, Zulfan menerangkan pihaknya menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya mengembangkan bisnis gadai dengan melakukan inovasi.
Menurutnya, inovasi terkait bisnis gadai menjadi jawaban permasalahan dan persaingan di lapangan, yang mana persaingan bisnis gadai terbilang makin ketat baik dari bank syariah maupun gadai swasta.
Baca juga: 3 Duktang Tak Kantongi Identitas! Satpol PP Badung Lakukan Pemeriksaan di Terminal Mengwi
Baca juga: Rata-rata per Hari Datang 4.000 Turis, Kunjungan ke Nusa Penida Naik 30 Persen Selama Idul Fitri

"Salah satu inovasi yang kami lakukan, yakni meningkatkan layanan gadai dengan memperluas barang jaminan gadai yang diterima, seperti barang non emas, yaitu elektronik, luxury goods, saham, tanah, dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, dari sisi pricing, Zulfan menyebut Pegadaian akan gencar melakukan program diskon sewa modal tarif khusus untuk nasabah-nasabah prioritas. Sementara itu, dia bilang Pegadaian terus melakukan inovasi dari sisi kenyamanan dengan menyediakan layanan jemput ke rumah. Dengan demikian, nasabah tidak perlu datang ke outlet.
"Untuk sisi kepraktisan, kami menyediakan layanan Gadai Tabungan Emas secara digital via aplikasi Pegadaian digital. Biayanya lebih murah dan dapat bertransaksi 24 jam penuh," ungkapnya.
Sebagai informasi, Pegadaian mencatat jumlah penyaluran kredit gadai selama Ramadan atau 2 minggu pertama (hingga 24 Maret 2024) mencapai Rp 6,3 triliun.
Zulfan menyatakan angka itu tidak jauh berbeda dari periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk portofolio posisi pinjaman gadai per 24 Maret 2024 masih menunjukkan angka positif, yakni naik Rp 487 miliar atau sekitar 1 persen sejak awal Ramadan.
Sementara itu, sebelumnya PT Pegadaian mencatat adanya pertumbuhan penyaluran pembiayaan gadai sepanjang tahun 2023. Di mana penyaluran gadai dengan barang jaminan emas masih mendominasi portofolio barang jaminan yang digadaikan. Zulfan Adam mengatakan pembiayaan gadai yang disalurkan perusahaan tumbuh sekitar 8 persen sampai 9 persen year on year (YoY) menjadi Rp 50 triliun.
“Penyaluran gadai dengan barang jaminan emas masih mendominasi portofolio barang jaminan yang digadaikan oleh nasabah sebesar 98 persen,” ujarnya kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.
Zulfan mengungkapkan di tahun 2024 ini pihaknya optimis pembiayaan lewat produk gadai bakal naik double digit dengan perkiraan mencapai 10 persen hingga 15 persen.
“Angka tersebut berlaku untuk hampir seluruh produk yang dimiliki oleh Pegadaian. Target tersebut diberikan tidak hanya untuk memberikan motivasi bagi Pegadaian dalam melayani masyarakat yang membutuhkan layanan gadai, namun juga merespons tantangan dari industri pergadaian yang saat ini sudah menunjukkan persaingan yang ketat,” tandasnya.
Sebelumnya, PT Pegadaian berhasil mencetak kinerja gemilang sepanjang tahun 2023. Di mana laba bersih Pegadaian meningkat 32,7 persen yoy menjadi Rp 4,38 triliun di 2023, dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,30 triliun,
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengatakan kinerja positif ini ditopang oleh meningkatnya outstanding loan sebesar 14,4 persen YoY menjadi Rp 67,6 triliun di 2023, dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 59,1 triliun.
Selain itu, aset perusahaan juga naik 12,6 persen YoY menjadi Rp 82,6 triliun di 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 73,33 triliun. Sementara kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) Pegadaian berhasil ditekan ke level 0,85 persen di tahun 2023 dari 1,2 persen di tahun 2022. (kontan)
DORONG Percepat Elektrifikasi Transportasi, Kadishub Bali Beber Kendala Net Zero Emission 2045 |
![]() |
---|
TAMBAH 28 Titik Parkir Luar Rumija Baru, Semester I Realisasi Pendapatan Parkir Rp15,7 Miliar |
![]() |
---|
AQUA Ajak Pelari Maybank Bali Marathon 2025 Ikuti Circularity Tour |
![]() |
---|
Dukung Talenta Pekerja, BRI Region 17/Denpasar Raih Prestasi Gemilang di Olimpiade BMPD Bali 2025 |
![]() |
---|
UANG Beredar Capai Rp 9.569,7 Triliun per Juli 2025, Ini Kata Bank Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.