Hari Raya Idul Fitri

Sidak Duktang di Buleleng, 7 Pramusaji Kafe Terjaring, Suardana: Wajib Terdaftar

Tujuh duktang yang terjaring razia ini, kata Suardana, sebagian besar mengaku datang ke Buleleng untuk bekerja sebagai pramusaji kafe.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Satpol PP Buleleng saat menggelar sidak duktang, Selasa 16 April 2024 - Sidak Duktang di Buleleng, 7 Pramusaji Kafe Terjaring, Suardana: Wajib Terdaftar 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pasca Lebaran, Buleleng diserbu penduduk pendatang (Duktang), Selasa 16 April 2024.

Untuk itu Satpol PP gencar melakukan sidak, memastikan para duktang mengantongi Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD).

Kasat Pol PP Buleleng, Gede Arya Suardana mengatakan, pihaknya akan menggelar sidak duktang selama empat hari terhitung sejak Selasa 16 April 2024 hingga Jumat 19 April 2024.

Di mana pada hari pertama, sidak menyasar di kos-kosan yang ada di wilayah Kelurahan Penarukan dan Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.

Baca juga: Usai Lebaran Jumlah Warga Masuk Bali Diprediksi Meningkat, Satpol PP Akan Adakan Sidak Duktang 

Dari sidak tersebut, pihaknya menemukan ada sebanyak tujuh duktang yang belum membuat SKLD bahkan empat diantaranya tidak mengantongi KTP.

Tujuh duktang yang terjaring razia ini, kata Suardana, sebagian besar mengaku datang ke Buleleng untuk bekerja sebagai pramusaji kafe.

Atas temuan ini, para duktang itu pun diminta untuk segera membuat SKLD di kantor lurah.

"Sidak ini dilakukan bukan karena kami anti dengan pendatang, tapi untuk mengedepankan administrasi kependudukan. Pendatang luar wajib terdaftar sebagai penduduk non permanen," jelasnya.

Ditambahkan Suardana, Bali sebagai daerah pariwisata memang menjadi sasaran para duktang, salah satunya untuk mengadu nasib.

Di mana daerah yang kerap menjadi kantong duktang diantaranya Kecamatan Buleleng, Gerokgak dan Seririt.

Ia pun berharap para duktang itu tertib dengan administrasi kependudukan.

"Memang tidak ada sanksi bila duktang ini tidak mengantongi KTP dan SKLD. Makanya khusus di Bali kami dorong melalui desa adat lewat awig-awignya," tandasnya. (rtu)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved