Berita Bali

Munas Perempuan Nasional di Bali, Bahas Target Zero Perkawinan Anak 

Lebih lanjutnya ia mengatakan Munas ini juga akan membahas tentang perkawinan anak

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Bintang Darmawati Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Nasional kedua di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Bali, Sabtu 20 April 2024 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Nasional kedua diadakan di Bali pada, Sabtu 20 April 2024 di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Bali. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang membuka acara ini langsung mengatakan terdapat 9 agenda yang akan dibahas. 

“Dari Bapak Presiden ada lima isu arahan dari lima isu sudah tercover dari sembilan agenda menjadi prioritas yang dibicarakan Munas. Tentu kami akan mengajak dialog akan muncul solusi apa dalam permasalahan perempuan dan anak,” kata, Bintang. 

Baca juga: Pria di Badung Bali Kirim Peluru Minta Uang Rp 7,5 M, Kini Peluru Makan Tuan

Lebih lanjutnya ia mengatakan Munas ini juga akan membahas tentang perkawinan anak.

Turut pula datang Kepala Desa yang akan dinilai sudah kah mampu men-zero kan Perwakinan anak.

Pembahasan perkawinan anak ini turut dihadiri tokoh adat dan tokoh agama sebab tidak hanya bisa diselesaikan pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Dua Orang Tewas di Bali, Hanya Beda Dua Jam, Ni Wayan Sukerti dan Gede DS Putuskan Akhiri Hidup

Ia pun memberikan contoh pada salah satu Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan telah terjadi penurunan pada kasus perkawinan anak.

“Ketika kami turun tidak hanya kesepakatan Bupati dan Kepala Desa. Itu sampai 600 kasus Tahun 2021, Tahun 2022 sebanyak 300 kasus dan Tahun 2023 sebanyak 77 kasus perkawinan anak dibutuhkan komitmen bersama untuk menjadi ajang inspirasi solusi dan inovasi sembilan agenda. Isu yang disampaikan teman-teman terkait perempuan anak menjadi perhatian kami,” imbuhnya. 

 


Dari 9 isu ini Bintang mengatakan akan mengkawal rencana pembangunan nasional. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Bapenas, dan Kementerian Lembaga lainnya. 

Saat membuka Munas Perempuan Nasional, Bintang juga turut membaca Surat Kartini 1.900. Ia menegaskan pada intinya isi dari surat tersebut adalah bagaimana keinginan perempuan pada jamannya mereka bisa menutup atau keluar dari situasi yang memblenggu mereka. 

 


“Tetapi saya yakin bagaimana kita bisa memperjuangkan kesetaraan perempuan, bagaimana merebut kesempatan yang ada, bagaimana kita ikut bisa berperan pembangunan tidak terlepas dari dukungan laki-laki. Apakah sebagai saudara, sebagai suami ataupun sebagai ayah. Itu akan menjadi penting supportnya bagi perempuan,” imbuhnya. 

 


Bintang juga memastikan agar Munas ini tidak berakhir pada pelaksanaan kedua ia mengaku sudah mendiskusikan pada Kementerian apakah kedepannya ia akan membuat pedoman, peraturan menteri, sehingga siapapun penggantinya nanti akan diberikan amanah agar tetap bisa mengawal Munas. 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved