Timnas Indonesia
PREVIEW Timnas Indonesia U23 Vs Korea Selatan,STY Puji Postur Pemain Lawan,Garuda Muda Tekad Menang
Pengalaman pahit selalu dirasakan oleh Garuda Muda tiap berjumpa dengan Korea Selatan. Dari kalah 0-1 sampai kalah 0-7 sudah pernah dialami.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Kedua pelatih tersebut merupakan senior dan junior yang pernah bekerja sama di timnas Korea Selatan semasa masih bermain di pertengahan tahun 1990-an. Dalam hal kekuatan, di atas kertas Korea Selatan jauh lebih unggul. Korea belum pernah kalah dari Indonesia di level U23.
Mereka memenangkan lima pertandingan, termasuk tiga kualifikasi Olimpiade, mencetak total 16 gol dan kebobolan dua gol. Namun, beban lebih berat dirasakan oleh pelatih Hwang dibanding Shin Tae-yong.
Dalam wawancara yang dipublikasikan di situs Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Pelatih Hwang berkata, “Kompetisi belum berakhir, dimulai dari sekarang, Indonesia adalah tim yang kompetitif, Kami harus melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya,” ujarnya.
Setelah sempat khawatir tidak diperkuat Nathan Tjoe-A-On, Indonesia bisa lega karena bisa diperkuat andalannya di lini tengah ini. Dalam tiga pertandingan fase grup di Piala Asia U23, peran Nathan seperti tidak tergantikan. Permainan Garuda Muda bisa dibilang menakjubkan. Hal tersebut tidak terlepas dari peran Nathan yang disulap sebagai gelandang. Duetnya dengan Ivar Jenner tidak hanya menjaga stabilitas lini tengah, namun juga memberikan keleluasaan bagi Marselino Ferdinan dalam menyerang sekaligus memberikan perlindungan extra bagi pertahanan.
Tiket olimpiade merupakan tujuan utama dari kedua tim. Tidak ada jalan lain bagi Indonesia, turnamen Piala Asia U23 2024 ini adalah satu-satunya jalan yang harus dilewati untuk bisa tampil di Olimpiade 2024.
Terakhir kali Indonesia bisa tampil di cabang sepak bola olimpiade adalah saat mengikuti Olimpiade di Melbourne pada tahun 1956. Saat itu Indonesia di era legenda Ramang dan kawan-kawan menahan imbang 0-0 Uni Soviet di laga pertama dan Uni Soviet harus berjuang keras melalui pertandingan ulangan karena sistem adu penalti belum dikenal.
Sayang, di laga ulangan babak Perempat final, Indonesia kalah 0-4. Uni Soviet sendiri kemudian keluar sebagai juara dengan meraih medali emas olimpiade musim panas 1956 setelah menang 1-0 atas Yugoslavia di final. (Tribunnews/mba/Hafidh)
Duel Penentu! Timnas Indonesia U-23 Butuh Hasil Imbang, Malaysia Wajib Menang Besar |
![]() |
---|
CALON Penghancur Malaysia, Timnas Indonesia U23 Vs Malaysia U23, Upaya Lolos Semifinal ASEAN U23 |
![]() |
---|
Sorotan Erick Thohir ke Kadek Arel dan 2 Pemain Ini Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Malaysia |
![]() |
---|
Romeny Cedera, PSSI Tambah 2 Striker Naturalisasi, Mauro Zijlstra Join, 2 Striker Keturunan OTW |
![]() |
---|
Final Lebih Awal? Timnas U-23 Indonesia vs Filipina Penentu Nasib Grup A |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.