Tips Kesehatan
Operasi Sendi Buatan Bertahan Hingga 20 Tahun, Simak Penjelasan dari Dokter Ahli
Operasi penggantian sendi panggul, tergolong dalam operasi besar, sehingga hanya dianjurkan ketika pengobatan lain tidak efektif
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Operasi penggantian sendi panggul paling sering dilakukan pada orang tua berusia 60–80 tahun.
Operasi penggantian sendi panggul ini biasa dikenal total hip replacement dengan prostesis atau sendi buatan.
Secara umum, prosedur ini dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan sendi panggul karena penuaan, cedera, kelainan panggul sejak masa kanak-kanak, radang sendi, dan tidak bisa ditangani melalui pengobatan lainnya.
Assoc Prof.(C), Dr. G Ruslan Nazaruddin Simanjuntak selaku Konsultan Ortopedi, Artritis Dan Olahraga saat ditemui Sabtu 27 April 2024 mengatakan, prosedur operasi sendi panggul tergolong dalam operasi besar, sehingga hanya dianjurkan ketika pengobatan lain, seperti injeksi steroid atau fisioterapi tidak efektif untuk mengatasi gangguan sendi pasien.
Baca juga: TIPS SEHAT: Khasiat Mentimun sebagai Penyegar Napas Alami, Masalah Bau Mulut Pasti Minggat
“Operasi total hip replacement biasanya menjadi pilihan terakhir apabila sejumlah terapi medis lainnya tidak efektif untuk menangani keluhan pasien terkait gangguan sendi,” ucap Dr. Ruslan.
Adapun beberapa terapi medis tersebut adalah fisioterapi, pemberian alat bantu jalan, dan pemberian obat-obatan, seperti obat antinyeri, kondroitin sulfat, dan glukosamin.
Operasi ini bisa saja memerlukan persiapan yang banyak, tergantung dari kondisi pasien.
Sebelumnya, pasien perlu memberitahu dokter terkait dengan semua gejala dan keluhan terkait sendi panggul, seperti riwayat cedera, rasa nyeri, dan sebagainya.
Setelah operasi berhasil dilakukan, pasien kemudian dipindahkan ke ruang observasi selama beberapa jam.
Dalam ruangan ini, tim medis akan memantau tanda-tanda vital pasien, yang meliputi tekanan darah, detak jantung, pernapasan, suhu tubuh, dan tingkat kesadaran.
Setelah kondisi pasien stabil, selanjutnya pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa untuk menjalani rawat inap selama beberapa hari hingga dokter memberikan izin untuk pulang.
Selama rawat inap, pasien juga akan mendapatkan perawatan fisioterapi dan obat-obatan.
Beberapa minggu setelah operasi, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman dan nyeri akibat penggantian sendi baru, namun hal ini cukup normal.
Setelah diperbolehkan pulang, pasien tetap dianjurkan untuk rutin melakukan kontrol ke rumah sakit dan mengikuti anjuran dokter.
Pasien harus menjaga area dilakukannya operasi atau bekas luka operasi untuk tetap bersih dan kering, serta menutup bekas luka dengan perban untuk mencegah iritasi dan infeksi.
Lantas, berapa lama sendi prostesis (buatan) bertahan sebagai pengganti sendi?
“Umumnya, prostesis dapat bertahan hingga 10–20 tahun, tergantung dari pemakaian dan kondisi kesehatan pasien. Namun, prostesis cenderung bertahan lebih singkat pada pasien dengan kondisi diabetes atau obesitas,” tutup Assoc Prof Dr (G), Ruslan Nazaruddin Simanjuntak.
Kumpulan Artikel Kesehatan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.