APMF 2024 Kukuhkan Sikap Tegas Lawan AI dalam Gantikan Peran Manusia: Hanya Bantu Proses Kreativitas
APMF menyoroti dinamika dan tren industri pemasaran, media, dan komunikasi di tengah revolusi teknologi dan perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ni Ketut Dewi Febrayani
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Asia Pacific Conference for Media, Advertising and Marketing (APMF) menyoroti dinamika dan tren industri pemasaran, media, dan komunikasi di tengah revolusi teknologi dan perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).
Forum ini juga sebagai persiapan menghadapi tantangan AI dalam beberapa tahun kedepan, agar perkembangan pesat teknologi AI tidak menggantikan pekerjaan manusia akan tetapi agar dimanfaatkan membantu pekerjaan manusia dalam proses kreativitas.
Konferensi yang diikuti lebih dari 1000 partisipan dari berbagai negara dan latar belakang serta keahlian ini resmi dibuka di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, pada Kamis 2 Mei 2024.
Chairman of APMF, Andi Sadha, menyampaikan, APMF 2024 sekaligus semakin mengukuhkan perannya sebagai wadah utama bagi pelaku industri untuk bertukar ide dan inovasi dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Baca juga: APMF Jadi Ruang Pelaku Industri Pemasaran, Media & Komunikasi Berjejaring, Satukan Kreativitas!
"Mungkin AI belum punya empati, belum punya rasa, jadi sangat penting bagi kita sebagai pelaku yang belum tergantikan bisa menggunakan empati, hati, kreativitas mencegah hal-hal apa yang dilakukan AI, karena kreativitas, empati manusia tidak tergantikan, tapi peran AI dimanfaatkan dalam proses kreativitas itu," ujar Andi dijumpai Tribun Bali.
"Human touch, kemampuan real person lebih memainkan peranan penting, tantangan kedepan apakah kita semua digantikan oleh mesin yang disebut gen AI, pelaku industri harus bisa mendapatkan apa impact perubahan tekonologi bagaimana berlaku sebagai seorang pekerja, sehingga disiplin baru membuat kita semua tidak tergantikan tapi terbantukan," jelasnya.
APMF mendefinisikan praktik yang dapat menginspirasi generasi selanjutnya untuk mencetak tokoh-tokoh besar yang kini berpengaruh besar dalam bidang mereka masing-masing.
Dalam APMF tahun ini diadakan serangkaian kegiatan seperti pembelajaran praktis melalui APMF Lab, pencarian inspirasi dan wawasan dalam sesi konferensi, pengalaman seru di Expo Immersive Playground, serta membangun koneksi yang bermakna melalui kesempatan networking.
Baca juga: APMF 2022, Berani Transformasi Untuk Tetap Relevan Dengan Konsumen Masa Kini
“Seiring perjalanannya, peran APMF menjadi semakin penting bagi para pelaku industri karena telah menyediakan kesempatan bagi para pemimpin dan inovator industri untuk berbagi pandangan," kata Andi.
"Kami belajar, kami berjejaring, dan kami membangun banyak hal dan hal-hal lain yang saya juga ingin sampaikan kepada beberapa pembicara di sini," sambungnya.
Co-Chairwoman of APMF, Devi Attamimi, menambahkan, melalui tema “Make Your Mark”, APMF 2024 mengajak para peserta untuk membangun legacy berkelanjutan yang berdampak di tengah dinamika industri dan perilaku konsumen yang terus berubah.
“Setiap individu berperan penting dalam membentuk masa depan industri dan tidak bisa sekadar berfokus pada kesuksesan jangka pendek," kata dia.
"Tema ini merupakan seruan untuk memanfaatkan potensi optimal masing-masing, berkontribusi pada kebaikan bersama, dan menginspirasi perubahan positif untuk kemajuan industri,” imbuh Devi.
Selaras dengan semangat tersebut, lebih dari 75 pembicara di sesi konferensi dan APMF Lab turut menggaungkan pentingnya berinovasi dengan strategi yang kreatif, inovatif, serta berpusat pada pengalaman konsumen.
Baca juga: KG Media Berpartisipasi Pada APMF 2022, Tonjolkan Elevating Local Diversity
Jajaran pembicara kelas dunia tersebut termasuk Digital Anthropologist Brian Solis, Deputy President Director BCA Armand Hartono, Founder Hakuhodo Kettle Kentaro Kimura, dan Chief Revenue Officer 88Rising Mike Chuthakieo.
APMF
Asia Pacific Conference for Media
artificial intelligence (AI)
Advertising and Marketing
Andi Sadha
Transformasi AI Skala Besar Indonesia-India, Dampak Positif ke Sektor Pariwisata Seperti Bali |
![]() |
---|
Armawati Cen AMD Sebut Pentingnya Literasi Digital Dibalik Masifnya Teknologi AI di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Gebrakan Baru, Indosat Integrasikan Teknologi Berbasis AI dan Human Interest Lewat Program Platinum |
![]() |
---|
Generasi Muda Yang Makin Hobi Berkonten Jadi Target Market Lenovo Aura Edition, Andalkan Fitur AI |
![]() |
---|
Cari Rekomendasi Salon atau Restoran? Gunakan Asisten Virtual BRI Sabrina! |
![]() |
---|