Berita Bali
APMF 2022, Berani Transformasi Untuk Tetap Relevan Dengan Konsumen Masa Kini
Asia Pacific Media Forum (APMF) 2022 : berani transformasi untuk tetap relevan dengan konsumen masa kini.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
APMF 2022, Berani Transformasi Untuk Tetap Relevan Dengan Konsumen Masa Kini
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA – Transformasi terbesar dalam tren konsumen di masa pandemi adalah bagaimana mereka berinteraksi dalam ekosistem hybrid.
Konsumen masa kini semakin jeli dalam memilih kegiatan dari brand dan lebih tertarik pada kegiatan yang mampu menghadirkan pengalaman menyeluruh secara offline dan online.
Hal tersebut menjadi topik bahasan utama dalam Asia Pacific Media Forum (APMF) 2022: METAMORPHOSIS.
Transformasi konsumen tidak terelakan dan brand juga perlu untuk bertransformasi agar tetap relevan.
Brand yang dapat memberikan pengalaman yang menarik dan relevan di tengah era digital yang kini begitu dinamis akan menjadi brand yang diingat oleh konsumen.
Hal ini lah yang disampaikan dalam keynote pembuka dari Founder & CEO Zen Media Shama Hyder di hari pertama APMF 2022.
“Pelaku industri pemasaran kini sedang berada di sebuah era yang menakjubkan. Seiring berubahnya pola kebiasaan konsumen dari interaksi sosial di luar ruangan menjadi terisolasi, apalagi dengan bertambahnya berbagai perantara yang membantu interaksi dengan konsumen, menjadi semakin penting untuk memikirkan cara meningkatkan relevansi brand Anda. Ketika semakin banyak orang membicarakan suatu brand, semakin tinggi pula peluang brand tersebut memperluas jangkauan pasar,” ujar Shama.
Baca juga: Penjelasan Kapenrem 163/Wira Satya Mengenai Perhelatan KTT G20 di Bali, Kapal Perang Disiapkan
Best Selling Author dan Non-Obvious Trend Curator, Rohit Bhargava menyampaikan hal yang selaras tentang konsumen yaitu pentingnya pelaku industri untuk mengenal konsumen mereka.
“Kita berada di dunia yang penuh dengan informasi dan misinformasi. Untuk menarik perhatian konsumen, kita harus memiliki empati karena dengan memahami orang lain kita dapat memenangkan hati mereka (konsumen). Brand yang dapat menerapkan cara berpikir yang tidak biasa dan memahami audiensnya akan dapat menciptakan tren yang terus berkembang seiring berjalannya waktu dan tetap relevan ke depannya,” kata Rohit.
Global Lead Strategy Nike Weiden + Kenedy Sonal Narain juga membagikan ceritanya tentang pelajaran yang ia dapatkan dalam mempertahankan relevansi brand.
“Brand perlu memahami kultur hingga berbicara dengan bahasa dan melihat dari sudut pandang konsumen, menunjukkan secara konsisten dan genuine bahwa setiap aksi mereka memang terinspirasi dan dilakukan untuk konsumen. Sehingga, ada kepercayaan yang terbentuk antara brand dengan konsumen secara autentik. Namun, brand harus paham kepercayaan merupakan hasil dari konsistensi dan tidak dapat dibangun dalam waktu singkat,” ungkap Sonal.
Pembicara lain juga memaparkan berbagai transformasi industri yang kini semakin pesat.
Mulai dari budaya fandom, metaverse, e-sports, hingga transformasi media sosial sebagai super appmemperkaya keseluruhan diskusi selama acara.
”Kami dapat merasakan antusiasme peserta untuk kembali berjejaring dan bertukar pandangan secara langsung sejak APMF terakhir yang diselenggarakan empat tahun lalu. Kami berharap seluruh peserta mendapatkan perspektif baru yang membantu mereka dalam menyambut transformasi industri dan menghadirkan ide-ide kreatif serta tetap relevan dengan konsumen. Sampai jumpa di AMPF 2024!,” jelas Co-Chairwoman APMF Devi Attamimi.
APMF 2022 telah merampungkan perhelatan yang dilaksanakan selama dua hari dari 20-21 Oktober 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center.
Lebih dari 30 pembicara kelas dunia menginspirasi sekitar 1.000 pelaku industri media dan periklanan yang hadir untuk terus terbuka pada kesempatan-kesempatan baru, bahkan membuat gebrakan.(*)