Bali United
Satu Pelaku Rasisme Tak Indahkan Somasi, Privat Mbarga dan APPI Tegas Seret ke Polda Bali
Satu Pelaku Rasisme Tak Indahkan Somasi, Privat Mbarga dan APPI Tegas Seret ke Polda Bali
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus rasisme yang menimpa pemain asing Bali United, Privat Mbarga terus bergulir dan memasuki babak baru.
Privat Mbarga yang didampingi tim legal Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengambil langkah tegas menyeret ke ranah hukum terhadap pelaku rasisme.
Tindakan rasisme dilakukan oleh dua oknum pemilik akun Instagram @godaydei dan @ardiansyahfeby pada Minggu 31 Maret 2024 usai laga Bali United melawan Persija Jakarta.
Baca juga: Kajati Bali Ketut Sumedana Tebar Ancaman Setelah Kerangkeng Bendesa Adat Berawa!
Pemain berdarah Kamerun yang kini berkewarganegaan Kamboja itu mendapat serangan rasisme melalui Direct Message (DM) Instagram pribadinya dengan nada rasis hingga ancaman pembunuhan.
Privat Mbarga sudah melayangkan somasi terbuka pada 5 April 2024 untuk memberikan waktu permohonan maaf bagi kedua oknum tersebut.
Baca juga: Ni Luh Ketut Mahalini dan Rizki Febian Menikah Gunakan Budaya Bali, Ada yang Pindah Agama?
Pemain asing yang sudah 3 musim bersegaram Bali United ini dalam memproses hukum pelaku dibantuoleh pihak APPI yang diwakilkan oleh Anggota Executive Committee Ramdani Lestaluhu yang juga rekan se-timnya.
Kemudian Gotcha Michel selaku Deputy Chief Executive, Jannes H. Silitonga selaku Head of Legal Division dan Willy Kamaludin selaku Communication and Players Relation.
APPI terlebih dahulu memfasilitasi pertemuan antara Privat Mbarga dengan Feby Ardiansyah selaku pemilik akun Instagram @ardiansyahfeby pada Senin 29 April 2024 lalu di Tangerang.
Pelaku Feby sebelumnya telah menghubungi pihak APPI untuk dipertemukan di Tangerang karena keterbatasan biaya untuk ke Bali.
Pada pertemuan mediasi ini juga disaksikan perwakilan klub Bali United FC dihadiri oleh Coach Muhammad Rasyid selaku asisten pelatih fisik dan Fery Muchlas sebagai analisis tim Bali United FC.
Mediasi ini berlangsung hangat dan Privat Mbarga dengan kebesaran hatinya memberikan maaf kepada satu pelaku atas perilakunya yang telah menghina dan mengancam melalui DM Instagram.
“Saya ini pesepakbola yang mencintai profesi saya dan bermain profesional untuk klub saya, Bali United. Kita sama-sama mencintai sepakbola, dan apa yang telat ia perbuat terhadap saya di media sosial tidaklah benar," ungkap Privat Mbarga baru-baru ini.
"Saya telah memaafkan dan setelah pelaku membuat video dan surat pernyataan diatas materai, Saya harap ia tidak akan pernah mengulangi perbuatan ini lagi kepada siapapun,” imbuhnya.
Sementara itu, satu pelaku lainnya yaitu pemilik akun Instagram @godaydei hingga saat ini beretikad baik untuk bertemu dan meminta maaf kepada sang pemain.
Head of Legal Division APPI, Jannes H. Silitonga, menyampaikan, Privat Mbarga dibantu tim legal APPI akan melaporkan hal ini ke Polda Bali untuk diproses secara hukum sampai selesai.
"Suporter atau fans boleh mendukung penuh timnya atau mengkritisi tim lawan, tapi bukan dengan cara mengancam apalagi ungkapan yang bersifat Rasis kepada siapapun,” tegas Jannes H. Silitonga.
Bali United FC sebagai klub profesional yang bermain di kasta Liga 1 Indonesia mengapresiasi langkah dari APPI dalam mengawal kasus ini.
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Pemain Bali United, Privat Mbarga didukung Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menindaklanjuti dua akun Instagram yang melakukan tindakan rasis kepadanya usai laga melawan Persija Jakarta beberapa waktu lalu.
Mbarga bersama APPI memberikan somasi atau teguran terbuka bagi pemilik akun Instagram @godaydei dan @ardiansyahfeby karena telah melakukan perbuatan rasisme hingga ancaman pembunuhan melalui pesan di Instagram.
"Saya Privat Mbarga, Pemain Bali United FC, pemilik akun instagram @privatmbarga, melalui surat in menegur dengan tegas pemilik akun instagram @godaydei dan @ardiansyahfeby yang telah menghina saya dengan membuat kalimat/komentar penghinaan yang tidak senonoh dan tidak beretika dalam akun instagram saya (direct massage Instagram) @privatmbarga pada hari Minggu, tanggal 31 Maret 2024," bunyi surat somasi dari Privat Mbarga.
Sehubungan dengan somasi tersebut, Privat Mbarga memberi kesempatan waktu 7 hari kalender sejak postingan somasi/teguran terbuka ini kepada pemilik akun instagram @godaydei dan @ardiansyahfeby untuk bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada dirinya.
"Apabila dalam jangka waktu sebagaimana tersebut di atas tidak ada respon yang positif dan permintaan maaf secara langsung dari pemilik akun instagram @godaydei dan @ardiansyahfeby kepada saya, maka dengan berat hati saya akan melakukan upaya hukum secara pidana dengan membuat laporan ke pihak kepolisian," tegasnya.
Somasi itu juga diunggah pemain kelahiran Kamerun yang saat ini menjadi warga negara Kamboja tersebut di akun Instagramnya dan menunggu respons dua pelaku rasisme.
"waiting @APPI.official," tulis Privat.
Sementara itu, menyikapi maraknya kasus rasisme dan bullying terhadap pemain sepak bola oleh pendukung atau suporter maupun melalui media sosial, APPI telah berkomunikasi dengan siber Bareskrim Mabes Polri.
Apalagi pelaku rasisme, pelecehan dan tindak pidana siber lainnya memperkeruh suasana sepak bola Indonesia dan memunculkan perpecahan, sehingga harus ditertibkan dengan tegas.
Merujuk perundang-undangan, pelaku rasisme dapat dijerat pidana dengan Pasal 28 UU ITE, Pasal 4 Juncto pasal 16 UU No.40, dan Pasal 156 KUHP.
Kemudian pelaku bullying bisa dijerat pidana berdasarkan Pasal 45 UU ITE, Pasal 310 dan atau pasal 311 KUHP.
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Pemain Bali United, Privat Mbarga menjadi korban serangan rasisme oleh sejumlah oknum setelah Bali United menundukkan Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, dalam laga yang berlangsung pada Sabtu 30 Maret 2024.
Rasisme merupakan tindakan yang paling dikecam dunia sepak bola internasional dari daratan Eropa hingga Asia. Kampanye Say No To Racism kerap didengungkan oleh para pemain sepak bola di atas lapangan.
Kini, Indonesia tercoreng akibat ulanh rasisme terhadap pemain asing yang merumput di Liga 1. Privat Mbarga menerima Direct Message (DM) di akun instagram pribadinnya tersebut yang kemudian diunggah di media sosial dan viral.
Dukungan dari sesama pemain, komunitas, hingga perorangan mengalir kepada pemain asal Kamerun yang dinaturalisasi negara Kamboja tersebut.
Seperti dari rekan se-tim. IIlija Spasojevic, dan pemain klub lain seperti Yakob Sayuri, Arthur Irawan, Gustavo Tocantins, Moussa Sidibe higga Renan Alves yang memberikan dukungan kepada Privat Mbarga dan mengutuk aksi pelaku.
Akun Instagram Ardiansyah Feby (@Ardiansyahfeby)memberikan pesan rasis dan ancaman kepada Privat Mbarga dengan menuliskan "Heyy Monkey Negro Niga...Are You Diving ? I Will Kill You In Jakarta (Hei Monyet Kulit Hitam, apakah kamu melakukan diving ? saya akan membunuh kamu di Jakarta)"
Begitupula dilakukan akun Instagram Goday (@godaydei) yang mengirim pesan kepada Privat Mbarga dengan simbol mengacungkan jari tengah, simbol kotoran manusia dan emoticon monyet.
Unggahan Privat Mbarga kemudian banyak dire-post akun-akun sepak bola nasional dan pelaku mendapat banyak kecaman.
Sang pemain dalam unggahan story di IG pribadinya menuliskan bahwa dirinya bahagia meski berkulit hitam karena bahagia itu indah.
"I'm black and i am happy because black is beautiful (saya berkulit hitam dan saya bahagia sebab hitam itu indah)," ungkap sang pemain
Privat juga menuliskan insert teks di DM yang diunggah pelaku dengan mengatakan, bahwa kekalahan haruslah diterima.
Pesan ini tertuju setelah Bali United mengalahkan Persija Jakarta, pelaku rasisme juga menyebut akan membunuh Privat Mbarga di Kota Jakarta, sehingga diduga kuat pelakku rasisme adalah pendukung tim Persija Jakarta.
"You need to accept when you lose (kamu harus menerima ketika kamu kalah," sebut Privat Mbarga. (*)
Debut Jordy Bruijn, Saat BU Jamu MU di Stadion Dipta, Melengkapi Barisan Lini Serang Johnny Jansen |
![]() |
---|
Peluang Debut Jordy Bruijn Saat Bali United Hadapi MU di Stadion Dipta, Wajib 3 Poin di Kandang |
![]() |
---|
Menanti Kembalinya Made Tito, Segera Join ke Tim Usai Bangun dari ‘Tidur Panjangnya’ |
![]() |
---|
MENANTI Kembalinya Made Tito, Segera Join ke Tim, Diprediksi Merumput September 2025 |
![]() |
---|
Taktik Pertahanan Garis Tinggi Bali United Jadi Bulan-bulanan Tim Lawan, Ini Kata Johnny Jansen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.