Berita Karangasem

Pasca Covid-19, Kunjungan ke Rafting di Sungai Telaga Waja Karangasem Masih Landai

Pengelola wisata rafting di Kecamatan Rendang, Made Agus Kertiana mengungkapkan, kunjungan wisatawan untuk rafting masih landai.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Wisatawan sedang melakukan aktivitas rafting di Sungai Telaga Waja, Kec. Rendang, Kabupaten Karangasem - Pasca Covid-19, Kunjungan ke Rafting di Sungai Telaga Waja Karangasem Masih Landai 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik ke tempat wisata rafting Sungai Telagawaja, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali masih landai.

Belum ada peningkatan yang signifikan pasca Covid-19 lalu.

Wisatawan yang berkunjung kebanyakan tamu atau wisatawan dari Timur Tengah, seperti Arab.

Pengelola wisata rafting di Kecamatan Rendang, Made Agus Kertiana mengungkapkan, kunjungan wisatawan untuk rafting masih landai.

Baca juga: 1.167 Butir Pil Koplo Warna Putih Diamankan, M dan J Beraksi di Tempat Wisata

Wisawatan yang berkunjung sebanyak 15-20 orang per harinya.

Saat hari libur, kunjungan bisa mencapai 50 orang.

Didominasi mancanegara, sedangkan domestik sedikit.

"Dulu kunjungan bisa capai 50 lebih per harinya. Sekarang kisaran 15 sampai 20 orang. Kalau seandainya ada tamu domestik, kunjungan bisa lebih dari 20 orang. Biasanya tamu domestik datang berkelompok,"kata Agus, Minggu 5 Mei 2024.

Kunjungan wisatawan ke rafting landai kemungkinan lantaran beberapa faktor, satu diantaranya karena konflik perang.

Mengingat beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah sedang ada konflik. Sehingga ini berpengaruh terhadap kunjungan.

"Rafting yang dioperasi di Telagawaja sekitar 6,"tambah Agus Kertiana.

"Mungkin karena persaingan, sehingga kunjungan sepi. Sebelum Covid-19, kunjungan bisa capai ratusan orang. Sekarang menurun. Per hari 15 sampai 20 orang. Kalau hari libur biasanya mencapai 50 orang, kebanyakan rombongan tamu domestik,"imbuhnya.

Ditambahkan, untuk wisatawan mancanegara di dominasi tamu Asia. Seperti dari India, Australia, dan Timur Tengah.

Pihaknya berharap kunjungan wisatawan ke tempat rafting terus bertambah, sehingga berdampak ke pendapatan daerah.

"Pemerintah diharapkan bisa ikut mempromosikan rafting,"harap Agus.

Akibat kondisi ini retribusi rekreasi dan olahraga meliputi rafting, snorkeling, diving, dan menyelam di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Karangasem tak pernah mencapai target.

Tahun 2023, target pendapatannya sekitar Rp 2 miliar lebih.

Sampai bulan Desember baru terealisasi sekitar Rp 1,4 miliar. Ada sisa sekitar Rp 600 juta.

Sedangkan tahun 2022, target pendapatan daerah sektor retribusi rekreasi dan olahraga sebanyak Rp 2 miliar lebih.

Realisasinya hanya Rp 800 juta lebih, sekitar 41 persen.

Sisanya Rp 1,1 miliar lebih tak tercapai.

Tidak terealisasi target karena faktor lain, diantaranya musim tak menentu, atau lantaran turunnya kunjungan dari tahun lalu.

Kumpulan Artikel Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved