Terseret Arus di Pantai Saba

Keluarga Terima Sebagai Musibah, 2 Orang Meninggal Usai Terseret Arus di Pantai Saba Gianyar Bali

Keluarga Terima Sebagai Musibah, 2 Orang Meninggal Usai Terseret Arus di Pantai Saba Gianyar Bali

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
Kolase foto evakuasi dua korban terseret arus di Pantai Saba Gianyar Bali pada 6 Mei 2024 - Keluarga Terima Sebagai Musibah, 2 Orang Meninggal Usai Terseret Arus di Pantai Saba Gianyar Bali 

TRIBUN-BALI.COM – Dua remaja yang terseret ombak di Pantai Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Senin 6 Mei 2024.

Kedua korban tenggelam adalah I Made Marik (15) dan Kadek Aditya Putra (15).

Made Marik, Kadek Aditya, serta I Nyoman Hendra Pranata terseret arus di Pantai Saba, Minggu 5 Mei 2024 sekitar pukul 18.20 Wita.

Hendra selamat dari amukan ombak, sedang Marik dan Aditya tenggelam.

Ketiga remaja ini berasal dari Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali.

Mereka terseret arus saat bermain bola di kawasan Pantai Saba menjelang matahari tenggelam.

Korban pertama yang ditemukan oleh Tim SAR Gabungan adalah Made Marik pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 Wita.

 

Jenazahnya terlihat mengambang mendekati pesisir pantai, pada posisi kurang lebih 500 meter arah barat dari lokasi awal terseret arus.

Keluarga dan warga yang berada di Pantai Saba pun tampak berlarian ke bibir pantai mendekati jenazah Made Arik.

Terdengar teriakan histeris keluarga “Mimih Ratu” saat jenazah remaja 15 tahun itu dibopong petugas untuk dievakuasi ke pinggir pantai.

Baca juga: Pencarian Kadek Aditya, Korban Terseret Arus di Pantai Saba Gianyar Bali Libatkan SAR Gabungan

Keluarga yang menunggu proses pencarian tersebut tampak sangat terpukul dan syok setelah melihat jenazah Made Marik.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi tidak jauh dari tempat awal terseret arus. "Ditemukan radius 10 meter dari TKP atas nama I Made Marik," ujar Dibya.

Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa. Di bagian kepala dipenuhi bekas darah.

Diduga korban terbentur bebatuan di dasar laut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved