Kebakaran di Denpasar
Luput dari Perhatian, Begini Posisi Made Ari, Komang Novi dan Bayinya Ditemukan di Sesetan Denpasar
Luput dari Perhatian, Begini Posisi Made Ari, Komang Novi dan Bayinya Ditemukan di Sesetan Denpasar
Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Peristiwa kebakaran di Sesetan Denpasar hingga menewaskan satu keluarga masih menjadi sorotan hingga saat ini.
Kasus kebakaran di Gang Taman Sari 2C Blok I, Banjar Pembungan, Sesetan, Denpasar Selatan itu terjadi pada Senin 6 Mei 2024 malam.
Korban dalam kebakaran di wilayah Sesetan itu yaitu, I Made Ari Sanjaya, Komang Novi Mertasari, dan anaknya yang masih balita Putu Gede Artha Dharma Sankara.
Baca juga: Story WhatsApp Komang Novi Sebelum Tewas Bareng Suami dan Anak di Sesetan Denpasar Jadi Sorotan
Sebelum meninggal ada beberapa dokumentasi penting yang ditinggalkan ketiga korban kebakaran di Sesetan itu.
Dokumentasi itu menunjukkan betapa bahagianya keluarga kecil itu jelang detik-detik peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa mereka.
Dari pengakuan Wayan Ardiyasa, kakak ipar istri korban mengatakan, dirinya sempat melihat Komang Novi mengupdate story WhatsApp ponsel miliknya.
Baca juga: Selamat Jalan Made Arisanjaya, Istri dan Anak, Video Call dari Sesetan ke Buleleng Jadi Kenangan
Ardiyasa memperkirakan, Komang Novi mengupdate story WhatsApp sekitar pukul 20.00 WITA atau sekitar tiga jam sebelum kebakaran.
Story WhatsApp yang dipost Komang Novi yaitu kebersamaan keluarga kecil itu yang bahagia.
Walaupun hidup dalam kesederhanaan, ketiga korban kebakaran itu terlihat bercanda satu sama lain.
Menurut Ardiyasa, canda tawa ketiga korban kebakaran itu begitu tulus.
"Saya lihat story WA istrinya. Mereka bercanda ceria dengan suami dan anaknya," tutur Ardiyasa saat diwawancarai di lokasi kejadian, Selasa 7 Mei 2024.
Tak hanya story kebahagiaan di WhatsApp, ketiga korban juga sempat melakukan video call dengan keluarganya di Buleleng sekira pukul 21.00 WITA atau dua jam sebelum kebakaran.
"Kemungkinan setelah video call ini kejadian kebakaran itu," tuturnya.
Sementara itu, satu keluarga yang tewas terpanggang akibat kebakaran ditemukan petugas pemadam kebakaran berada di dalam kamar mandi tempat tinggalnya.
Diduga I Made Ari Sanjaya, Komang Novi Mertasari, dan anaknya yang masih balita Putu Gede Artha Dharma Sankara hendak berupaya menyelamatkan diri saat kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana menyampaikan, korban ditemukan saat petugas Damkar melakukan pendinginan.
Petugas Damkar terkejut ternyata ada satu keluarga di dalam dalam kondisi sudah tewas terpanggang.
Lantaran berdasarkan informasi warga kos-kosan tersebut dalam kondisi kosong.
Kemudian segera melakukan proses pemadaman sesuai dengan SOP dan memutus aliran listrik.
Tidak dipungkiri bahwa akses menuju lokasi memang sulit dijangkau sehingga sempat menjadi sedikit kendala Damkar untuk mencapai Golden Time.
"Akses mengarah ke rumah yang terbakar itu memang cukup sulit karena gangnya panjang, kami sampai sekitar 6 menit," kata Made Tirana saat dikonfirmasi.
Usai melakukan pemadaman, SOP berikutnya adalah pendinginan sampai ke sudut-sudut untuk memastikan tidak ada lagi titik api atau sumber panas yang memicu terjadinya kobaran api lagi.
Namun saat memasuki bagian kamar mandi, di situlah petugas terkejut saat pertama kali melihat kaki manusia, para korban ditemukan dalam kondisi berdempetan.
"Setelah api mati, kami lakukan pendinginan, itu yang membuat teman-teman kami kaget, karena kan sebelumnya dibilang di dalam itu kosong," imbuhnya.
Dikatakannya, kondisi kamar mandi tersebut tidak terkunci namun memang para korban disinyalir tidak bisa keluar area karena kobaran api yang sudah membulat.
Menurut informasi warga sekitar api pertama kali muncul dari meteran listrik lalu jatuh ke jok sepeda motor milik korban, lalu diduga terkena tanki motor dan terjadi ledakan yang menjadikan kebakaran membesar.
Para korban yang berasal dari Buleleng tersebut kemudian dievakuasi ke RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah, kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
"Jenazah sudah dijemput pihak keluarga dibawa ke Singaraja," tutup Made Tirana.
Mimpi Buruk
Perbekel Desa Bontihing Buleleng, Pawata menuturkan, sebelum menerima kabar tewasnya ketiga korban, ia sempat bermimpi didatangi orangtua almarhum Ari.
Setelah itu, Pawata terbangun dan pergi ke kamar mandi. "Di kamar mandi saya dengan juga ada anjing yang meraung, sekilas saya lihat ada cahaya juga.
Mungkin itu firasat ya, karena saya dan ayah almarhum cukup dekat. Kami sempat satu sekolah saat SMP," tutur Pawata.
Kemudian pada Selasa (7/5/2024) pagi Pawata mendapat telepon dari pihak kepolisian, yang mengabarkan jika warganya I Made Arisanjaya, Komang Novi dan Putu Gede Arta Dharma Sankara yang masih berusia satu tahun, tewas terbakar di dalam kamar kosnya.
Jenazah ketiga korban mulanya sulit dikenali. Namun identitas ketiga korban akhirnya berhasil diketahui setelah polisi melacak plat motor milik Ari.
"Setelah dapat kabar dari pihak kepolisian, saya langsung mendatangi rumah duka. Saya sangat sedih dengan kejadian ini, sampai tidak bisa memimpin rapat. katanya.
Pawata menduga saat musibah kebakaran itu terjadi, ketiga korban sulit menyelamatkan diri sehingga terjebak di dalam kos.
"Menurut keluarganya, memang di kamar kos mereka banyak barang dagangan Komang Novi. Barang dagangan itu mungkin dilalap api, sehingga mereka sulit keluar dan memilih bersembunyi di dalam kamar mandi," jelasnya. (rtu)
Kebakaran Rumah Makan di Denpasar Bali, Warga Panik, Terdengar Suara Ledakan |
![]() |
---|
Warung Nasi di Denpasar Barat Ludes Terbakar Karena Kebocoran Gas, 5 Korban Terdampak Mengungsi |
![]() |
---|
SEMPAT Sesak Nafas, Warung Badak Terbakar di Denpasar, Kerugian Rp 100 Juta! |
![]() |
---|
Kurang dari 1 Jam Api Dipadamkan, Kapal KM Budi Jaya Terbakar di Pelabuhan Benoa, Ini Penyebabnya! |
![]() |
---|
Kebakaran Gudang Rongsok Merembet ke Usaha Transport di Denpasar Bali, Alphard dan Zenix Hangus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.