Kebakaran di Denpasar

MIRIS! Kebakaran di Sesetan Tewaskan Satu Keluarga, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Made Arisanjaya, Komang Novi Mertasari dan anak mereka Putu Gede Arta Dharma Sankara tewas dalam peristiwa kebakaran di Sesetan (6/5).

Kolase Tribun Bali/ Adrian Amurwonegoro dan Freepik
Regu Damkar Kota Denpasar berupaya menjinakkan amukan si jago merah yang melahap kos-kosan di Sesetan, Denpasar Selatan, pada Senin 6 Mei 2024. Dok. Dinas Damkar Denpasar 

Kala itu komunikasinya, kata Mahendra, hanya sebatas menanyakan kabar. "Tidak ada firasat," ucapnya.

Mahendra menyebut Ari merupakan tulang punggung keluarga.

Anak kedua dari pasangan Made Jiwa dan Made Sari itu bekerja di salah satu perusahaan ikan, yang ada di wilayah Kelurahan Benoa, Denpasar.

Sementara Komang Novi berjualan peralatan rumah tangga secara online.

Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Tewaskan 1 Keluarga di Sesetan Denpasar, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong!

"Dia ngekos di Denpasar sejak tamat SMP. Ngekosnya pindah-pindah. Untuk kos yang jadi TKP kebakaran ini, baru ditempati almarhum pada Februari lalu. Dia juga baru menikah 2022 kemarin," kata Mahendra.

Tiga jenazah korban kebakaran itu telah dilakukan pemeriksaan luar di RSUP Prof Ngoerah.

“Tanggal 7 Mei 2024 pukul 02.10 telah diterima 3 jenazah dengan identitas belum diketahui di Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaran Jenazah. Tiga jenazah tersebut terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan anak laki-laki,” kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah, dr Kunthi Yulianti, Selasa (7/5).

Setelah tiba di Forensik, ketiga jenazah tersebut dilakukan pemeriksaan luar dan hasilnya mengalami luka bakar serius.

Ketika ditanya kapan waktu kematiannya, dr Kunthi mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi analisa perkiraan waktu kematian.

“Pada prinsipnya banyak faktor yang mempengaruhi analisa perkiraan waktu kematian. Maka penentuan waktu kematian ini memang sesuatu yang sulit dan perlu hati-hati. Saya masih menunggu koordinasi dengan Kepolisian. Sehingga info sementara baru seperti di atas nggih,” imbuhnya.

Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, pihaknya masih menanti permintaan dari kepolisian untuk melakukan autopsi.

jenazah Ari, dan istrinya serta anaknya dibawa dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar menuju ke rumah duka sekitar pukul 14.00 wita.

Jenazahnya dipulangkan dengan menggunakan dua unit mobil ambulans milik Centra Mahatmiya Bali.

Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata ditemui Selasa (7/5) mengatakan, proses pemulangan tiga jenazah asal Banjar Dinas Kawanan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng sempat terkendala.

Ini lantaran tarif sewa ambulans cukup tinggi. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Buleleng, sehingga pemulangan jenazah dapat dibantu oleh Centra Mahatmiya Bali.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved