Mahasiswa STIP Tewas
Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Negara, Menhub Budi Karya Sumadi Janjikan Beasiswa ke Adik Putu Satria
orangtua Putu Satria, Ni Nengah Rusmini berharap apa yang disampaikam Menhub Budi Karya Sumadi terwujud sesuai harapan
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta maaf ke keluarga Putu Satria Ananta Rustika di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, Kamis 9 Mei 2024.
Budi Karya Sumadi dan rombongan mendatangi langsung rumah duka Putu Satria, yang meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta, Kamis 9 Mei 2024.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Budi Karya Sumadi memberikan beasiswa kepada adik kandung Putu Satria, Ni Kadek Anandita Pradnya Swari untuk melanjutkan pendidikan di sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
"Tadi kami telah berembug dengan orangtua (Putu Satria) dan Pj Bupati, dipastikan, ananda Dita adik dari Putu Satria mendapatkan beasiswa dari Kementerian Perhubungan, sehingga selesai di tingkat vokasi. Bisa di Jakarta atau di Bali. Rabu (15 Mei 2024) kami surat ke keluarga, diketahui Pj Bupati. Ini merupakan kewajiban saya atas nama menteri dan korps tertentu dan tentu ini tanggung jawab negara," ungkap Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Menhub Rombak Sistem Pendidikan di Sekolah Kedinasan Kemenhub, Bebastugaskan Pejabat STIP
Untuk diketahui, Putu Satria memiliki dua adik yang masih duduk di bangku sekolah, yakni Kadek Anandita Pradnya Swari (16) masih duduk di bangku kelas 1 di SMAN 2 Semarapura.
Serta adik bungsunya, Komang Seno Prandeta yang masih kelas 6 SD.
Menanggapi tawaran dari kementerian itu, orangtua Putu Satria, Ni Nengah Rusmini berharap apa yang disampaikam Menhub Budi Karya Sumadi terwujud sesuai harapan.
Tidak sekadar masalah beasiswa, namun juga dukungan pihak Kemenhub dalam pengungkapan kasus yang dialami putranya, serta bagaimana Kemenhub bisa merombak sistem pendidikan di sekolah kedianasan di bawah naungan Kemenhub.
"Adiknya Putu (Kadek Dita) rencana minta sekolah yang di Bali (Poltrada Bali). Semoga saja dirubah lebih humanis sehingga tidak ada lagi pembulian," ungkap Rusmini.
Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) di Jakarta, Jumat 3 Mei 2024.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP Jakarta Utara.
Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.
Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menayakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.
Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer.
Kemudian tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali.
Hal itu membuat korban terkapar dan meninggal dunia. (mit)

Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.