WWF di Bali

Strategi Keamanan di WWF ke-10 Bali: Klaster Wilayah, Alat Deteksi Wajah Teroris, Residivis

Tinggal hitungan hari event WWF KE 10 berlangsung pada 18-26 Mei 2024 di Bali, Polda Bali sudah menyiapkan strategi khusus Pengamanan event tersebut.

Istimewa
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H 

"Seluruh CCTV tersebut terkoneksi langsung ke layar-layar monitor di ruang CC Polda Bali," ujarnya. 
    
Dijelaskannya, CC memiliki peran yang sangat penting dalam pengawasan dan pengamanan, serta memiliki berbagai fitur canggih dalam pengendali Operasi Kepolisian yang terhubung dengan aplikasi informasi vital.

Seperti informasi cuaca dan bencana alam, pemantauan arus lalulintas dan alat penghitung kendaraan yang melintas dan pendeteksi kerumunan orang, serta deteksi plat nomor kendaraan yang terintegrasi langsung dengan database Koorlantas Polri.

Lalu, alat deteksi indentifikasi wajah yang terintegrasi langsung dengan database Dukcapil dan Pusinafis Bareskrim Polri, meliputi Red Notice baik WNA maupun WNI, termasuk data teroris dan residivis, kemudian monitoring GPS Ranmor Patroli dan Pengawalan, serta monitoring Drone di lokasi pelaksanaan WWF.

"Melalui layar monitor di ruang CC Polda Bali yang terkoneksi dengan seluruh CCTV tersebut, serta berbagai aplikasi, fitur modern dan canggih dalam Posko CC inilah yang dimanfaatkan para Operator dan Pimpinan pengendali Operasi untuk melakukan pengawasan dan mengendalikan keamanan dalam dinamika Operasi dilapangan," jelasnya. 

Bahkan Kabaharkam Polri bersama Kapolda Bali sudah mengecek langsung kesiapan Pengawasan dan Pengamanan pada Comand Center Polda Bali di ITDC dan mengecek lokasi-lokasi (venue) yang diagendakan akan dikunjungi oleh peserta WWF.

Beberapa venue yang dikunjungi meliputi Garuda Wisnu Kencana, Kura-Kura Bali atau Bali Turtle Island Development (BTID), Tahura Mangove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter.

Water Museum Subak Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul Tabanan, Danau Batur Kintamani Bangli dan Cultural Village Ubud di Gianyar. 

"Pengamanan tersebut betul-betul kita setting mulai dari lokasi yang dikunjungi maupun pengamanan rute-rute yang akan dilalui," bebernya. 

Kabid Humas memastikan kesiapan Polda Bali dalam pengamanan WWF tidak diragukan lagi, pihaknya berharap kesiapan pengamanan tersebut mendapat sambutan positif dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat khususnya Bali.

"Apabila nanti dalam pelaksanaan WWF ada gangguan lalulintas seperti pengalihan arus ataupun kemacetan lalulintas, kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat pengguna jalan, agar dimaklumi, selalu patuhi aturan lalulintas dan ikuti petunjuk-petunjuk petugas dilapangan," pungkas Kabid Humas.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved