Mahasiswa STIP Tewas

TERNYATA Tak Hanya Sekali, Putu Satria Kerap Curhat Dipukuli Seniornya, Sempat Tunjukkan Ulu Hati

Putu Satria bahkan curhat ke sang kekasih, bahwa ada saja saat di mana dirinya diambil oleh senior kemudian dijadikan samsak atau dipukuli. 

ISTIMEWA
Putu Satria diketahui sempat curhat ke kesasihnya, dan mengaku sering menjadi sasaran pemukulan oleh seniornya. Bahkan Putu Satria sempat menunjukan foto ulu hatinya yang lebam, akibat penganiayaan sekitar bulan Desember lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Ternyata tak hanya sekali, mendiang Putu Satria menerima kekerasan fisik dari para seniornya di STIP Jakarta. 

Putu Satria bahkan curhat ke sang kekasih, bahwa ada saja saat di mana dirinya diambil oleh senior kemudian dijadikan samsak atau dipukuli. 

Ia bahkan sempat memperlihatkan luka lebam di ulu hatinya, yang dipukuli oleh sang senior. Alhasil pukulan kemarin yang bertubi-tubi membuat pemuda dari Klungkung ini, harus meninggalkan dunia selama-lamanya. 

Baca juga: PELAKU Pembunuh Putu Satria Bertambah,Baliho Pelaku Dipajang di Setra Gunaksa,Dihancurkan & Dibakar!

Baca juga: LUKA di Jasad Putu Satria Tidak Wajar, Ibunda Minta Usut Tuntas, Tinggalkan Catatan Haru ke Adiknya

Baca juga: KRONOLOGI Tewasnya Mahasiswa STIP Asal Klungkung di Jakarta, Dokter Belum Lakukan Visum Pada Jasad

Suasana pengabenan Putu Satria Ananta Rustika di Setra Desa Adat Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali pada Jumat 10 Mei 2024.
Suasana pengabenan Putu Satria Ananta Rustika di Setra Desa Adat Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali pada Jumat 10 Mei 2024. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Suasana duka mengiringi upacara pengabenan Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta yang meninggal dunia setelah dianiaya oleh seniornya.

Ada ribuan warga yang mengiringi jenazah Putu Satria, dari rumah duka di Banjar Bandung, Desa Gunaksa, hingga menuju ke Setra Desa Adat Gunaksa, Jumat (10/5/2024).

Tidak hanya keluarga, duka mendalam juga dirasakan rekan-rekan Putu Satria di Desa Gunaksa.

Seperti yang diungkapkan teman karib Putu Satria, Made Dedi Ari Ananda Putra (19). Ia mengaku sangat kaget, saat mendapat kabar Putu Satria meninggal dunia akibat kekerasan senior di STIP.

Terakhir Made Dedi bertemu dengan Putu Satria saat malam pengerupukan, atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

"Saat menjelang Hari Raya Nyepi dia (Putu Satria) pulang. Sempat angkat ogoh-ogoh sama-sama," ungnap Made Dedi.

Menurut Made Dedi, teman satu tongkronganya itu tidak pernah sekalipun menceritakan kekerasan yang dialaminya selama menempuh pendidikan di STIP.

"Padahal pernah saya tanya, bagaimana sekolahnya di sana (STIP)? dia bilang aman gitu saja," ungkap Made Dedi.

Demikian halnya dengan keluarga, Putu Satria tidak pernah bercerita tentang kekerasan yang kerap dialaminya selama menempuh pendidikan di STIP.

Putu Satria diketahui sempat curhat ke kesasihnya, dan mengaku sering menjadi sasaran pemukulan oleh seniornya.

Bahkan Putu Satria sempat menunjukan foto ulu hatinya yang lebam, akibat penganiayaan sekitar bulan Desember lalu.

Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat menunjukan sepeda motor kesayangan Putu Satria saat ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Motor Kesayangan Ikut Hantarkan Jenazah Putu Satria ke Rumah Duka, Prosesi Pengabenan 10 Mei 2024
Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat menunjukan sepeda motor kesayangan Putu Satria saat ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Motor Kesayangan Ikut Hantarkan Jenazah Putu Satria ke Rumah Duka, Prosesi Pengabenan 10 Mei 2024 (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Motor Kesayangan Ikut Antarkan Rio

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved