Mayat Bayi di Bak Mobil

Tragis: Bayi Ditemukan Tewas di Bak Mobil di Denpasar, Diduga Ditinggalkan Orang Tua

Sebuah penemuan menggemparkan terjadi di Jalan Pura Duwe, Padangsambian Klod, Denpasar, pada Jumat, 10 Mei 2024.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: I Made Wira Adnyana Prasetya
Kolase Istimewa dan Freepik
Sosok mayat bayi, uang tunai 1jt, dan sepucuk surat yang ditemukan pada bak mobil pick up di Padangsambian Klod, Denpasar, Bali pada 10 Mei 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebuah penemuan menggemparkan terjadi di Jalan Pura Duwe, Padangsambian Klod, Denpasar, pada Jumat, 10 Mei 2024.

Sosok jenazah bayi laki-laki ditemukan dalam kondisi menyayat hati di atas bak mobil pick up, membawa duka mendalam ke komunitas lokal.

Pada pagi hari tersebut, seorang pekerja bernama Zulham, 45 tahun, yang hendak menggunakan toilet di dekat tempat kejadian, pertama kali melihat tas mencurigakan di atas bak mobil milik majikannya.

Awalnya, Zulham tidak mengira bahwa isi tas tersebut adalah sesosok bayi yang telah meninggal.

“Karena merasa curiga saksi balik lagi melihat tas tersebut dan ternyata mayat bayi, saat itu terlihat wajah mayat bayi tersebut,” terang AKP I Ketut Sukadi, Kasi Humas Polresta Denpasar.

 Zulham langsung memberitahukan temuannya kepada rekan kerjanya, Padma, sebelum pulang ke rumah.

Tak lama kemudian, seorang saksi lain, I Made Sutama, 39 tahun, yang juga menggunakan mobil tersebut untuk bekerja, diinformasikan tentang penemuan tersebut dan segera menuju ke lokasi.

Sosok mayat bayi yang ditemukan pada bak mobil pick up di Padangsambian Klod, Denpasar, Bali pada 10 Mei 2024.
Sosok mayat bayi yang ditemukan pada bak mobil pick up di Padangsambian Klod, Denpasar, Bali pada 10 Mei 2024. (Ist)

Baca juga: Orang Tua Minta Maaf Lewat Surat, Sebab Tak Bertanggung Jawab Tinggalkan Mayat Bayi di Mobil Pikap

Baca juga: Tolong Kuburkan Anak Saya dengan Layak, Mayat Bayi Ditemukan di Mobil Pikap di Denpasar

Mengetahui apa yang terjadi, Sutama langsung mengkonfirmasi bahwa mobil terakhir kali digunakan pada hari Kamis, 9 Mei 2024, tanpa tanda-tanda adanya muatan apapun di bak mobil.

Tim Inafis Polresta Denpasar yang tiba sekitar pukul 08.00 Wita, langsung melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bayi tersebut terlahir dalam keadaan normal namun meninggal dalam keadaan tragis.

Dengan kondisi dibalut kain sarung cokelat, kedua telinga, pusar, dan kelamin diperban, serta terdapat retakan pada tempurung kepala bagian belakang dan lebam di perut.

Di dekat jenazah, ditemukan juga sepucuk surat yang sangat memilukan, bersama uang tunai Rp1.000.000.

Surat itu, yang ditulis oleh orang tua bayi, meminta maaf atas tindakannya yang tidak bertanggung jawab dan memohon agar bayi yang diberi nama Hamzah Harim itu dimakamkan dengan layak sesuai Syariat Islam di Pemakaman Muslim Wanasari, Jalan Maruti no. 13 Pemecutan Kaja, Denpasar.

Surat yang ditemukan di sekitar jenazah bayi di bak mobil pick up pada 10 Mei 2024 berpesan agar dimakamkan di Pemakaman Muslim, Dusun Wanasari (Kampung Jawa) Denpasar, Bali.
Surat yang ditemukan di sekitar jenazah bayi di bak mobil pick up pada 10 Mei 2024 berpesan agar dimakamkan di Pemakaman Muslim, Dusun Wanasari (Kampung Jawa) Denpasar, Bali. (Ist)

“Sebelumnya maafkan saya yang tidak bertanggung jawab ini, saya mohon dan minta tolong untuk kuburkan anak saya dengan layak sesuai dengan Syariat Islam.”

“Saya ingin anak saya mendapatkan tempat yang layak di surganya Allah SWT,” ungkap orang tua bayi.

“Satu lagi, saya hanya bisa membiayai pemakaman anak saya. Semoga biaya ini cukup untuk proses pemakaman anak saya. Saya titip anak saya berikan pemakaman yang layak,” tulis orang tua dalam surat tersebut.

Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan untuk menemukan orang tua dari bayi malang tersebut dan memahami alasan di balik peristiwa tragis ini.

Sementara itu, jenazah bayi telah dievakuasi ke ruang jenazah RSUP IGNG Ngoerah untuk proses lebih lanjut.

Komunitas setempat terguncang dengan penemuan ini, menunjukkan sisi gelap dari masalah sosial yang masih terjadi di masyarakat.

Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya dukungan sosial dan empati terhadap mereka yang mungkin berada dalam keputusasaan mendalam.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved