Berita Badung
Terkait Adanya Pabrik Narkoba di Berawa, Sekda Adi Arnawa: Pengawasan Orang Asing Perlu Diperketat
Terkait Adanya Pabrik Narkoba di Berawa, Sekda Adi Arnawa: Pengawasan Orang Asing Perlu Diperketat
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung sepertinya tidak bisa berbuat banyak mengenai ulah wisatawan yang datang ke Badung.
Bahkan terakhir yang paling menggemparkan pabrik narkoba bisa dibangun di kawasan Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara Badung.
Temuan pabrik narkoba jaringan internasional itu pun tentu sangat mempengaruhi pariwisata di Gumi Keris.
Baca juga: Kecelakaan Motor vs Truk Roda Enam, Korban Tewas Terjepit di Kolom Ban, Kepala Wanita ini Luka Parah
Selain itu juga membuat resah masyarakat setempat, karena Bali khususnya Badung digunakan sebagai bisnis gelap narkoba.
Melihat kondisi itu, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengaku sangat menyayangkan adanya kasus tersebut.
Baca juga: Nasib Miris Istri Gede Widiantara Pelaku Penebasan di Blahbatuh Gianyar, Kerap Dianiaya
Kendati demikian pihaknya juga sangat mengapresiasi kepada aparat penegak hukum yang sudah berhasil mengungkap kasus tersebut.
“Semua ini menjadi pelajaran buat kita, untuk berhati-hati. Walaupun kita sangat mengharapkan kunjungan wisatawan, tapi kita juga harus memperhatikan secara kualitas,” ujar Adi Arnawa Jumat 17 Mei 2024.
Pihaknya mengaku. pemantauan terhadap orang asing yang datang ke Bali harus diperketat. Dalam pemantauan harus dilakukan selaktif, karena bagaimanapun juga. pengawasan dilakuakan melalui imigrasi, pengawasan orang asing di pemerintah daerah.
“Ini coba kita akan dorong. Jangan sampai kasus ini terulang lagi, apalagi sampai membuat pabrik narkoba,” ucapnya
Birokrat asal Pecatu Kuta Selatan itu mengaku, wisatawan saat ini memang sangat banyak ke Bali. Bahkan di wilayah Kuta Utara wisatawan Rusia dan Ukraina memang banyak.
“Wisatawan saat ini banyak yang datang ke Bali, sampai disebut ada kampung Rusia. Tapi itu kan hanya sebutan-sebutan saja, yang kebetulan pasca perang yang terjadi antar dua negara itu, warganya banyak datang ke Bali,” bebernya sembari mengatakan kebetulan Badung ini menjadi pusat destinasi, sehingga mereka berkumpul ke Badung.
Disinggung mengenai pengawasan Villa yang ada di Badung, mengingat banyak villa milik orang luar? Adi Arnawa pun juga tidak memungkiri di kawasan pariwisata banyak villa yang dimiliki orang luar.
“Jadi yang namanya kawasan pariwisata, tentu tidak wisatawan yang liburan saja yang datang. Tentu wisatawan atau orang luar juga datang untuk berinvestasi. Disinilah kita harus pilah-pilah sehingga bagaimana kita bisa menjadi tuan di rumahnya sendiri. Sebisa mungkin potensi yang kita punya ya kita garap dengan kemampuan yang kita punya,” jelasnya.
“tetapi kalau semuanya kita serahkan, kita berikan kepada orang luar akan menjadi masalah seperti ini,” sambungnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya pun mendorong masyarakat membuat Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Bahkan pemerintah kabupaten Badung membuat kebijakan untuk membantu UMKM dengan memberikan fasilitas kredit dengan bunga dibayarkan oleh pemerintah.
“Program ini tujuannya untuk mengembangkan UMKM yang ada di Badung. Jika semua UMKM bisa berkembang akan menyerap tenaga kerja di Badung dan bisa meningkatkan perekonomian dalam suatu wilayah,” imbuhnya. (*)
Bima Nata dan PDIP Luangkan Waktu bagi Pendemo di Puspem Badung, Ini Pesan bagi Provokator |
![]() |
---|
BUPATI Adi Arnawa Realisasikan Rp1,13 Miliar Bantuan Pasca Bencana |
![]() |
---|
Badung Realisasikan Rp 1,13 M Bantuan untuk Pascabencana ke Warga |
![]() |
---|
Diserang Hama, Disperpa Badung Bali Catat GKG 11,371 Ton dan Pastikan Surplus |
![]() |
---|
ANGKUT Sampah Sampai 4 Ton, DLHK Soroti Sampah Pedagang di Pantai Seminyak Tak Terurus! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.