Berita Tabanan
Dinas Pendidikan Tabanan Bali Minta Study Tour Tak Dijadikan Program Wajib Sekolah
Dinas Pendidikan Tabanan Bali Minta Study Tour Tak Dijadikan Program Wajib Sekolah
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Bus rombongan sekolah belakangan ini kerap mengalami kecelakaan.
Kasus kecelakaan itu, terjadi di luar daerah Tabanan, Bali.
Meski begitu, Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan, menaruh perhatian pada kasus tersebut.
Disdik Tabanan, meminta dan mengimbau sekolah-sekolah. Supaya, study tour tidak menjadi program wajib tahunan pihak sekolah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Putu Darma Utama, Minggu 19 Mei 2024.
Meskipun, tidak menimpa siswa-siswi Tabanan, Minggu 19 Mei 2024, menyampaikan hal tersebut.
“Kami ingatkan dan imbau study tour itu tidak wajib. Karena Study Tour tidak masuk dalam kurikulum belajar yang harus dicapai,” ucapnya.
Kata Gusti Darma, Disdik Tabanan berwenang atas sekolah di tingkat TK, SD dan SMP di 10 kecamatan di Tabanan.
Baca juga: Study Tour Sekolah di Jembrana Bali Jadi Sorotan, Ini Respon Bupati Nengah Tamba
Pihaknya, menekankan imbauan berkaca dari musibah di luar Tabanan. Kecelakaan itu sampai merenggut nyawa. Tentu, itu mesti menjadi perhatian bersama. Baik pihak Disdik, sekolah dan orangtua.
“Kalaupun ada yang menggelar. Maka harus melalui banyak pertimbangan. Ini kita bukan hanya bicara pelaksanaan. Tapi harus dipertimbangkan azas manfaat dari pelaksanaan kegiatan itu,” ungkapnya.
Menurut Darma, azas manfaat itu menyangkut wawasan siswa.
Apa mereka mendapat perbandingan antara Tabanan dan daerah yang dituju.
Misalnya saja, terkait dengan edukasi, budaya, pariwisata hingga pembentukan karakter peserta didik.
Tidak dipungkiri, sekolah-sekolah di Tabanan ada yang tetap menggelar study tour. Itu pun dari usulan peserta didik.
Mereka tetap masih harus merundingkan usulan para siswa tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.