Berita Bali

Study Tour Sekolah di Jembrana Bali Jadi Sorotan, Ini Respon Bupati Nengah Tamba

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba tegas menyatakan, sekolah yang melakukan study tour sebaiknya dilakukan dalam wilayah atau areal Kabupaten Jembrana

Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Petugas Dishub Buleleng saat melakukan pengecekan kelaikan bus - Dishub Buleleng Keluarkan SE Terkait Pelaksanaan Study Tour Sekolah 

Study Tour Sekolah di Jembrana Bali Jadi Sorotan, Ini Respon Bupati Nengah Tamba

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA- Bupati Jembrana, I Nengah Tamba tegas menyatakan, sekolah yang melakukan study tour sebaiknya dilakukan dalam wilayah atau areal Kabupaten Jembrana saja.

Sebab, kabupaten yang dikenal dengan Gumi Makepung ini memiliki banyak tempat edukasi yang tentunya menambah wawasan anak sekolah.

Karena study tour tujuan utamanya adalah edukasi yang tempat pelaksanannya di luar sekolah.

Baca juga: Viral Bali: Study Tour SD di Badung Masih Polemik, Kecelakaan di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk

Di sisi lain, juga bertujuan untuk menumbuhkan cinta terhadap daerah asalnya sendiri.

"Saya tidak melarang study tour, tetapi di Jembrana saja. Kita punya rumah cokelat, sirkuit all in one, kita punya beberapa Pokdarwis. Datang saja ke sana, membuat kegiatan yang mana gurunya harus kreatif dan inovatif juga," tegas Bupati Tamba saat dikonfirmasi, Kamis (16/5).

Menurut Tamba, pelaksanaan study tour itu sejatinya sangat baik dan bermanfaat.

Sepanjang, pihak sekolah bertanggung jawab penuh atas kegiatan tersebut dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi jika melakukan perjalanan jauh karena mengajak anak-anak atau siswa dan siswi yang jumlahnya cukup banyak.

Terlebih lagi ada pembiayaan yang kemungkinan sebagian orangtua juga merasa berat.

"Harusnya pihak sekolah yang mengevaluasi kemana tempat yang tepat. Di Jembrana banyak tepat yang bagus untuk edukasi, ya sudah di Jembrana saja. Kan tujuannya edukasi, tidak harus ke luar daerah," jelasnya.

Disinggung mengenai sudah ada sejumlah sekolah yang memungut biaya untuk pelaksanaan study tour, politikus asal Desa Kaliakah ini menegaskan, sekolah yang hendak melaksanakan study tour harus melapor ke Pemkab Jembrana dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan, Olahraga (Disdikpora).

Selanjutnya, akan ditentukan memenuhi syarat atau tidaknya untuk melanjutkan kegiatan.

"Saya minta itu harus dilaporkan untuk izinnya. Harus melalui tahapan, jangan asal study tour tanpa perencanaan yang baik dan tanpa tanggung jawab penuh. Karena sudah banyak kegiatan yang tak bagus (berisiko)," tandasnya.

Untuk diketahui, rombongan study tour SMK di Subang, Jawa Barat mengalami insiden kecelakaan maut Sabtu (11/5) lalu.

Akibatnya, 11 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved