Berita Denpasar
Fenomena PSK Open BO Dibunuh Pelanggan, Polda Bali Minta Pemilik Kos dan Apartemen Lebih Selektif
Fenomena PSK Open BO Dibunuh Pelanggan, Polda Bali Minta Pemilik Kos dan Apartemen Lebih Selektif
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Belum lama ini publik digegerkan dengan kasus pembunuhan wanita tuna susila (WTS) yang menjajakan dirinya lewat aplikasi Michat.
Awal bulan lalu, Polresta Denpasar mengungkap kasus pembunuhan dengan korban wanita open BO (booking online) asal Bogor yang baru 3 hari di Bali, jasadnya ditemukan di dalam koper di Jembatan Panjang Jimbaran, Badung, Bali.
Baca juga: Kecelakaan! Wanita Hamil Berinisial NYN Disapu Daihatsu Grand Max, Pelaku Tabrak Lari Kabur
Dari kasus ini, polisi mengamankan pemuda berusia 20 tahun asal Tapanuli Selatan, bernama Amrin AL Rasyif Pane yang akhirnya menyerahkan diri ke polisi diantar oleh kakaknya.
Sehari berselang, Polresta Denpasar kembali merilis kasus serupa, kali ini korbannya adalah wanita berusia 46 tahun asal Jember, Jawa Timur yang juga menjajakan dirinya untuk layanan seks melalui booking online.
Baca juga: Selamat Jalan Billy, Nyawa Dijemput Secara Tragis di Jalan Teuku Umar Denpasar
Wanita asal Jember ini tewas setelah dianiaya secara brutal oleh pelanggannya.
Melihat hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengimbau kepada pemilik kos-kosan maupun apartment dan sejenisnya termasuk tokoh-tokoh agama lebih gencar melakukan imbauan kepada masyarakat untuk mencegah praktik bisnis haram tersebut.
"Terhadap kasus PSK sama dengan yang lain, sebelum lakukan penegakan hukum, lakukan upaya pencegahan dulu, selalu mengimbau kepada pemilik-pemilik tempat penginapan dan lainya demikian juga tokoh-tokoh agama," kata Jansen dijumpai di Mapolda Bali, Denpasar, Bali baru-baru ini.
"Selalu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk bisa menjaga diri untuk tidak melakukan tindakan tidak terpuji tersebut," imbuhnya.
Berkaca dari dua kasus tersebut, memiliki motif yang sama, yakni korban meminta bayaran lebih dari yang telah disepakati sebelumnya.
Namun di balik itu, bisnis prostitusi seperti ini juga sangat rawan dengan munculnya motif lain seperti pencurian untuk menggasak harta benda korban, adapula motif lain semisal ketersinggungan pelaku dengan korban karena suatu hal.
Praktik prostitusi yang seolah tak ada habisnya agaknya menjadi perhatian pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama mengatur strategi dan kebijakan penanganan PSK (Pekerja Seks Komersial). (*)
Lebih Murah dari Harga Pasar, Bazar Pangan di Denpasar Sasar Kantong Padat Penduduk |
![]() |
---|
Pemkot Denpasar Gelar Pemilihan Duta Endek di Tahun 2025, Bisa Tingkatkan Keterampilan Pribadi |
![]() |
---|
Pemkot Denpasar Kembali Gelar Pemilihan Duta Endek, Bisa Tingkatkan Keterampilan Pribadi |
![]() |
---|
Akasaka Bali Buka Kembali Free Entry Untuk Semua Gender, Beri Sentuhan Image Baru |
![]() |
---|
RESAHKAN WARGA! Balap Liar di Denpasar Dirazia Polisi, 3 Sepeda Motor Ditinggal Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.