Berita Denpasar

Mendagri Tito Tinjau MPP Denpasar, Pastikan Pembebasan BPHTB dan PBG Berjalan Efektif

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau layanan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sewaka Dharma

Penulis: Kambali | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Putu Supartika
TINJAU – Mendagri Tito Karnavian, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait dan Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari saat meninjau pelayanan PBG di Mall Pelayanan Publik Sewaka Dharma Kota Denpasar, Senin, 24 November 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau layanan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sewaka Dharma, Denpasar, Bali, Senin (24/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Tito ingin memastikan layanan MPP Sewaka Dharma berjalan efektif dalam menyederhanakan akses masyarakat, khususnya terkait pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi warga yang ingin membangun rumah.

Mal Pelayanan Publik (MPP) merupakan pusat layanan terpadu yang mengintegrasikan berbagai urusan publik dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah (pemda), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga swasta dalam satu lokasi. 

Baca juga: Residivis Penipuan Ruko Lintas Pulau Diamankan di Denpasar, Tipu 6 Korban Kerugian Ratusan Juta

Tujuannya adalah mempermudah, mempercepat, serta meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam pengurusan dokumen, perizinan, dan berbagai layanan lainnya.

Mendagri Tito mengatakan Presiden Prabowo Subianto tengah mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah.
Untuk itu, ia meminta seluruh pemerintah daerah berperan aktif mendukung percepatan penyediaan hunian. 

“Untuk perumahan, kami sudah menggratiskan BPHTB dan PBG. Ini sangat memudahkan masyarakat. Kami mendorong harga rumah bisa turun dan pengembang semakin semangat bekerja,” ujar Tito seperti rilis yang diterima Tribun-Bali.com.

Baca juga: Sayembara Cerpen Denpasar Kumpulkan 280 Karya, Banyak Kisahkan Sanur hingga Cerita Banjir Bandang

Meski memahami keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Denpasar, Tito tetap meminta Pemkot merancang program perumahan yang berpihak pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan belum memiliki rumah. 

“Misalnya rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Tidak harus di pusat kota, bisa di wilayah pinggiran Denpasar agar harganya lebih terjangkau,” katanya.

Program 3 Juta Rumah merupakan program prioritas nasional yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Targetnya mencakup pembangunan atau renovasi masing-masing 1 juta rumah di perkotaan, 1 juta di perdesaan, dan 1 juta di kawasan pesisir.

Program ini diwujudkan melalui percepatan penyaluran pembiayaan bersubsidi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), serta berbagai insentif pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan pembebasan BPHTB dan PBG oleh Kementerian Dalam Negeri.

Sementara, Tito yang hadir bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait di MPP Denpasar sempat mengejutkan masyarakat yang sedang mengurus administrasi kependudukan maupun layanan perumahan. 

Tak sedikit masyarakat yang kemudian meminta swafoto. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved