Elon Musk di Bali

MAHAL! Biaya Layanan Starlink Milik Elon Musk, Tapi Solusi Atasi Kabel Semrawut, Simak Beritanya!

Saat ini masih banyak kabel semrawut yang secara estetika terlihat tidak bagus. Di sisi lain juga mengganggu budaya khususnya saat ngaben

Putu Supartika-Tribun Bali
Kondisi kabel yang semrawut di kawasan Gatsu Barat Denpasar 

"Uji coba (Starlink) memang kemarin di Puskesmas Pembantu Bumbungan. Tapi rencana penerapannya nanti di puskesmas pembantu di Nusa Penida yang di beberapa desanya sulit sinyal internet. Apalagi semua laporan saat ini berbasis digital," ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, Drg. Gusti Ayu Ratna Dwijawati, Senin (20/5/2024).

Pasca dilakukan uji coba, pihaknya mengaku masih menunggu tindak lanjut dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali ataupun Kementerian Kesehatan. Terutama terkait anggaran.

Mengingat untuk mengaplikasikan layanan internet Starlink, membutuhkan biaya untuk pengadaan alat serta biaya langganan perbulannya. Sementara untuk kondisi saat ini, Dinas Kesehatan Klungkung belum siap anggaran untuk itu.

"Kami masih menunggu teknis kerjasamanya seperti apa. Semoga saja bisa digratiskan, apalagi ini untuk nanti layananannya untuk di puskesmas pembantu di desa-desa," harap Ayu Ratna Dwijawati.

Pengadaan alat untuk menggunakan layanan internet Starlink saja seharga sekitar Rp 7.800.000. Ditambah biaya berlangganan internet yang paling murah Rp 750.000 per bulan. Biaya itu tentunya cukup mahal jika dibebankan ke puskesmas pembantu.

"Kami tentu juga mohon dibantu pemerintah pusat. Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah menyampaikan hal itu juga," jelas dia.

Sebelumnya, peluncuran Starlink kerjasama Kemenkes dan SpaceX dilaksanakan di Pustu Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Minggu (19/5/2024). Peluncuran Starlink dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta CEO SpaceX Elon Musk.

Kondisi kabel yang semrawut di kawasan Gatsu Barat Denpasar
Kondisi kabel yang semrawut di kawasan Gatsu Barat Denpasar (Putu Supartika-Tribun Bali)

Pengalaman Bidan

Puskesmas Pembantu di Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menjadi fasilitas kesehatan pertama di Bali yang menggunakan layanan internet dari Starlink yang dikembangkan SpaceX.

Dari hasil uji coba, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk itu masih belum stabil. Namun kecepatannya sudah jauh di atas rata-rata kecepatan internet yang tersedia saat ini.

Perangkat internet Starlink tersebut diletakkan pada satu ruang rawat pasien di Pustu Desa Bungbungan. Seorang bidan setempat, Putu Arini Julianti, menyampaikan pengalamannya mengakses internet menggunakan Starlink ketika uji coba, Minggu (19/5/2024).

Menurutnya menggunakan internet Starlink dari SpaceX berbeda jauh dengan jaringan yang selama ini digunakan oleh Pustu Bumbungan.

Dikatakan, internet Starlink jauh lebih cepat. Hanya saja kecepatannya belum stabil antara 200 Mbps hingga 300 Mbps.

Kecepatan itu sudah sangat mempuni, walau kawasan Pustu Bungbungan lokasinya di pedesaan.

“Internet memang sangat penting, karena sistem semua sudah pakai online, kalau di dalam Pustu Bungbungan tidak bisa internet dari handphone-nya (paket data), harus gunakan wifi,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved