Elon Musk di Bali

MAHAL! Biaya Layanan Starlink Milik Elon Musk, Tapi Solusi Atasi Kabel Semrawut, Simak Beritanya!

Saat ini masih banyak kabel semrawut yang secara estetika terlihat tidak bagus. Di sisi lain juga mengganggu budaya khususnya saat ngaben

Putu Supartika-Tribun Bali
Kondisi kabel yang semrawut di kawasan Gatsu Barat Denpasar 

Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika menyambut baik kerja sama Kemenkes dengan Starlink, serta terpilihnya Pustu Bungbungan menjadi salah satu uji coba layanan Starlink.

"Kami bersyukur akses pelayanan dengan internet jadi lebih gampang. Mengingat di Kabupaten Klungkung dua pertiga tiga wilayahnya ada di kepulauan Nusa Penida, yang masih sulit sinyal internet. Sehingga sangat membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat, dan mendapat database pelayanan kesehatan lebih cepat," ungkap Jendrika, Senin (20/5/2024).

Starlink adalah layanan internet berbasis satelit yang dimiliki oleh Elon Musk. Pengembangan Starlink sudah dimulai sejak 2015 silam.

Pembangunan jaringan satelit Starlink bertujuan untuk memberikan akses internet berkualitas tinggi kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Teknologi ini memanfaatkan konsep low earth orbit (LEO), yang diklaim dapat merevolusi konektivitas internet di seluruh dunia.

Pada dasarnya, layanan internet Starlink tidak jauh berbeda dengan layanan internet yang sudah tersedia di Indonesia. Perbedaannya, Starlink menyediakan koneksi internet melalui satelit di luar angkasa, bukan melalui kabel fiber optic.

Gunakan Dana BOK

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama dengan Starlink ini sangat penting untuk mendukung kemajuan layanan, khususnya puskesmas di tempat terpencil yang belum terjangkau internet.

“Dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali, dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia," kata Menkes Budi, Minggu (19/5/2024).

"Diharapkan mereka dapat akses internet yang cepat sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan Puskesmas yang ada di daerah perkotaan,” sambungnya.

Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia.

Adapun uji coba untuk mengetahui pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), atau penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan (nakes) melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

Selanjutnya, data tersebut akan ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK.

Infrastruktur ini juga diharapkan dapat digunakan untuk layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien secara daring, sehingga masyarakat mendapatkan akses untuk layanan spesialis meski tinggal di daerah terpencil dan terluar.

Terkait biaya untuk berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh puskesmas tidak menggunakan anggaran Kemenkes, tetapi menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya. (mit/zae)

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved