Meningitis di Bali
4 BAHAYA Makan Daging Babi! 12 Orang di Sibetan Karangasem Diduga Kena Meningitis Usai Magibung
Dalam 100 gram daging babi mengandung sekitar 25,7 gram protein. Akan tetapi, kandungan lemak dan kalori daging babi juga tinggi.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kabar dari Sibetan, Karangasem, Bali membuat terkejut. Pasalnya 12 orang dikabarkan sakit usai magibung makan daging babi mentah.
Kondisi ini pun diduga meningitis, dan masih dilakukan cek laboratorium untuk memastikan benar atau tidaknya hal tersebut.
Bagi beberapa orang, daging babi adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Yah, daging babi termasuk dalam kelompok daging yang memiliki protein tinggi.
Dalam 100 gram daging babi mengandung sekitar 25,7 gram protein. Akan tetapi, kandungan lemak dan kalori daging babi juga tinggi.
Dalam jumlah yang sama. Kalori dalam daging babi mencapai 297, sedangkan kandungan lemaknya mencapai 20,8 gram.
Baca juga: BREAKING NEWS! 12 Orang Warga Sibetan Diduga Terjangkit Meningitis Usai Magibung Daging Babi Mentah
Baca juga: KISAH HARU Kakek Amsane Sisihkan Rp10 Ribu Selama 34 Tahun Demi Bisa Berangkat Haji Menuju Baitullah

Namun perlu diketahui, ada bahaya dalam konsumsi daging babi.
Sama halnya dengan daging merah lainnya, daging babi juga bisa diolah menjadi menu lezat, seperti babi kecap, babi guling, atau digoreng hingga renyah.
Meski nikmat, daging babi juga memiliki banyak dampak negatif untuk kesehatan.
Berikut 4 bahaya makan daging babi:
1. Mengandung parasit Jika diolah kurang matang atau mentah, daging babi bisa memicu infeksi parasit.
Daging babi mengandung Cacing Pita yang dikenal dengan nama Taenia solium.
Parasit tersebut bisa menyerang usus. Meski tidak berbahaya, tetapi parasit tersebut juga bisa memicu penyakit sistiserkosis yang memicu epilepsi.
Makan daging babi mentah atau setengah matang juga dapat menyebabkan trichinosis, infeksi cacing gelang parasit yang disebut Trichinella.
Meskipun gejala trikinosis biasanya ringan, namun bisa menjadi serius — bahkan fatal — terutama pada orang lanjut usia.
2. Hepatitis E
Risiko ini palong rentan terjadi jika Anda mengonsumsi bagian hati babi. Di negara maju, hati babi menjadi penular Hepatitis E berbasis makanan paling tinggi.
Dan di Inggris, Hepatitis E bisa ditularkan melalui sosis babi, hati babi, dan di rumah pemotongan babi. Hal ini menunjukkan potensi paparan yang meluas di kalangan konsumen babi.
Sebagian besar kasus Hepatitis E bisa terjadi tanpa gejala, tetapi wanita hamil dapat mengalami reaksi keras terhadap virus tersebut, termasuk Hepatitis Fulminan (gagal hati onset cepat) dan risiko tinggi kematian ibu dan janin.
3. Resiko Infeksi Bakteri
Daging babi yang tidak diolah atau dimasak, dengan benar dapat mengandung mikroorganisme berbahaya dan menimbulkan risiko infeksi.
Ini juga berlaku untuk produk daging babi yang dimasak dan kemudian dibiarkan terbuka dalam waktu yang cukup lama.
Beberapa patogen yang sering terdapat pada daging babi antara lain Listeria, E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.
Bakteri ini terutama ditemukan pada daging babi mentah. Yersinia enterocolitica adalah bakteri lain yang menyebabkan infeksi jenis gastroenteritis, yang paling sering terjadi akibat memakan produk daging babi mentah atau setengah matang.
Bakteri tersebut bahkan dapat bertahan hidup saat daging disimpan dalam lemari es.
Resiko kanker Dalam laman Healthline, disebutkan bahwa daging babi adalah mengandung zat karsinogenik terbesar karena kandungan nitrit dan nitratnya yang tinggi, terutama pada daging bai yang digoreng atau diolah menjadi sosis. Selain itu, daging babi juga tinggi lemak yang dapat mengubah vitamin c menjadi nitrosamin (zat pemicu kanker).

Sakit di Karangasem Usai Magibung Daging Babi Mentah
Sebelumnya belasan warga Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, diduga terserang atau terinfeksi penyakit meningitis.
Mengingat gejala yang dialami warga hampir mirip seperti penyakit meningitis. Seperti kaku di persendian, demam, pusing, bagian leher dan sendi sakit.
Warga mengalami sakit ini pasca konsumsi olahan daging babi mentah.
Info di lapangan, belasan warga yang diduga terkena penyakit meningitis mulai sakit usai menghadiri acara pernikahan.
Saat itu, warga yang konsumsi olahan babi mentah. Mereka megibung. Menu makanan menggunakan lawar darah babi mentah. Dua hari setelah konsumsi lawar, belasan warga merasakan sakit.
Petugas Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten, saat melakukan pemeriksaan penyebab sakit yang dikeluhkan warga di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. (ISTIMEWA)
Kepala Wilayah Br. Dinas Kreteg, Kadek Budiarta, mengatakan belasan warga yang kena penyakit aneh dari Br. Dinas Kreteg.
Jumlahnya 12 orang. Rinciannya yakni 4 orang dirawat di RS Bali Med, 1 orang dirawat di RSUD Karangasem, dan 2 orang mendapatkan perawatan di RS Prof. Ngurah Denpasar. Serta sisanya rawat jalan.
"Sebelum sakit, belasan warga sempat magibung di acara nikahan. Menunya olahan lawar merah dari darah babi mentah.
Kemudian dua hari setelah magibung baru merasakan sakit. Seperti demam, persendian sakit, pusing, dan leher kaku,"kata Budiarta, Rabu (22/5/2024).
Selain itu, kata Budiarta, pagi hari ada informasi 4 warga alami gejala serupa. Tapi 4 warga kondisi masih stabil, dan mendapatkan perawatan jalan di rumahnya.
Sedangkan dua orang yang di rawat di Rumah Sakit Prof. Ngurah, Denpasar kondisi menurun drastis. Sehingga perlu mendapatkan perawatan medis maksimal.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan petugas sudah ke lokasi melakukan penyelidikan epidemiologi setelah mendapat info.
Petugas menemukan ada belasan warga yang keluhkan kondisinya sama. Demam, persendian sakit, serta bagian leher kaku.
Pihaknya masih mencari tahu penyebab penyakit yang dikeluhkan warga. Kecurigaan petugas, penyakit mengarah ke meningitis.
"Kita belum bisa memastikan apakah meningitis atau tidak. Petugas masih memeriksa darah & cairan sumsum tulangnya. Apalagi ada riwayat warga makan olahan babi mentah,"ungkap Gusti Bagus. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.