Berita Karangasem
KISAH HARU Kakek Amsane Sisihkan Rp10 Ribu Selama 34 Tahun Demi Bisa Berangkat Haji Menuju Baitullah
Raut wajahnya ceria. Pria berusia 79 tahun itu, bersyukur usai mendapatkan panggilan menjalankan ibadah haji ke Kota Mekkah, Arab Saudi pada 2024.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Amsane, calon Jamaah Haji asal Banjar Ujung Pesisir, Desa Tumbu, Karangasem terlihat bahagia.
Raut wajahnya ceria. Pria berusia 79 tahun itu, bersyukur usai mendapatkan panggilan menjalankan ibadah haji ke Kota Mekkah, Arab Saudi pada 2024.
Panggilan ini datang setelah sang kakek menunggu cukup lama, tentu saja ini menjadi kisah haru nan bahagia.
Pria paro baya ini, menceritakan perjuangannya agar bisa menjalankan rukun islam ke-5. Keinginan untuk naik haji muncul pada 1990.
Ketika mengantar sang kakek ke Gilimanuk, bertemu saudara yang berangkat haji."Dari sini mulai muncul niatan untuk berangkat haji, menuju Baitullah," ungkap Amsane, Senin (20/5/2024).
Baca juga: 28 Napi di Bali Diusulkan Dapat Remisi Khusus Hari Raya Waisak, Simak Alasannya!
Baca juga: NEKAT Merokok di KTR RSUD Buleleng, KD Divonis Percobaan Dua Bulan, Simak Beritanya

Bermula dari niat, muncul keinginan menabung. Hasil tangkapan ikan setiap hari disisihkan untuk bisa mendaftarkan diri naik haji.
Per hari sisihkan uang Rp 10 - 20 ribu. Seandainya ada rezeki lebih, uang yang disisihkan lebih banyak. Setelah terkumpul dan cukup, baru mendaftar. Beliau mendaftar haji sekitar belasan tahun lalu.
"Saya mengumpulkan uang dari 34 tahun lalu, untuk bisa berangkat naik haji. Makanya sekarang saya sangat bahagia usai mendapat panggilan berangkat naik haji tahun 2024. Keinginan saya dulu akhirnya terkabulkan,"tambah Amsane.
Pria berprofesi sebagai nelayan ini, mengaku harus berjuang keras mengumpulkan uang untuk mendaftar naik haji.
Dini hari harus turun melaut. Menyeberangi Selat Lombok untuk mendapat hasil tangkapan.
Tak kenal dingin, atau gelombang besar. Alhamdulillah perjuangan membuahkan hasil. Hasil tangkapan cukup ditabung dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Hasil melaut ditabung di rumahnya, serta dipakai memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tiap hari. Untuk keperluan dapur dan anak. Jumlah anak saya 6,"imbuhnya.
Setelah turun melaut, siang harinya Amsane harus kembali turun ke sawah. Beliau berkerja sebagai petani.
Miliki Panorama Bukit dan Laut Menawan, Desa Bugbug Bali Dilirik Investor Eropa |
![]() |
---|
DESA Bugbug Karangasem Bali Dilirik Investor Eropa! Miliki Panorama Bukit dan Laut Menawan |
![]() |
---|
TEWAS Penebang Pohon Asal Kintamani, Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter di Gegelang Karangasem! |
![]() |
---|
Penebang Pohon Tewas di Karangasem, Nyoman Sulendra Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter |
![]() |
---|
3 Pelinggih Pura Dadia Penataran Tangkas Rusak Parah, Truk Seret Kabel di Karangasem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.