Mengenal Penyakit Meningitis yang Jangkiti 12 Orang Asal Karangasem, Penyebab Bukan Hanya dari Babi
Lantas apa sebenarnya penyakit meningitis ini sehingga mampu menjangkiti hingga 12 orang di Kabupaten Karangasem Bali?
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali heboh usai 12 orang diduga terjangkit Meningitis usai megibung bersama.
Masyarakat yang terjangkit menunjukan gejala seperti kaku di persendian, demam, pusing hingga bagian leher dan sendi sakit.
Lantas apa sebenarnya penyakit meningitis ini sehingga mampu menjangkiti hingga 12 orang di Kabupaten Karangasem Bali?
Baca juga: 4 BAHAYA Makan Daging Babi! 12 Orang di Sibetan Karangasem Diduga Kena Meningitis Usai Magibung
Apa itu Meningitis?
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung, yang disebut meninges, yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Kondisi ini dapat mengancam jiwa karena letak peradangan yang dekat dengan otak dan sumsum tulang belakang.
Oleh karena itu, penyakit ini diklasifikasikan sebagai darurat medis.
Penyebab Utama Meningitis
Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit, serta penyebab non-infeksi seperti obat-obatan tertentu dan penyakit autoimun.
Baca juga: BREAKING NEWS! 12 Orang Warga Sibetan Diduga Terjangkit Meningitis Usai Magibung Daging Babi Mentah
Jenis meningitis yang paling umum adalah:
1. Meningitis karena bakteri:
a. Streptococcus pneumoniae: Sering menyebabkan meningitis pneumokokus.
b. Neisseria meningitidis: Menyebabkan meningitis meningokokus dan dapat menyebabkan wabah.
c. Haemophilus influenzae: Dulunya merupakan penyebab umum meningitis pada anak-anak, namun sekarang sudah berkurang karena vaksinasi.
d. Listeria monocytogenes: Menyerang bayi baru lahir, orang lanjut usia, dan individu dengan sistem imun lemah.
2. Meningitis karena virus:
Umumnya, meningitis akibat virus tidak separah meningitis bakterial.
Virus yang umum termasuk enterovirus, virus herpes simpleks, dan virus gondok.
Baca juga: Dinkes: Tolong Waspadai Meningitis, Wanti-Wanti Ingatkan Mebat Daging Matang
3. Meningitis karena infeksi jamur:
Cryptococcus neoformans: Umum terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.
4. Meningitis akibat parasit:
Naegleria fowleri: Penyebab langka namun biasanya fatal yang dikenal sebagai meningoensefalitis amuba primer.
Bagaimana Meningitis Ditularkan dari Hewan ke Manusia?
Meningitis zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, lebih jarang terjadi namun bukan berarti tidak dapat terjadi.
Bakteri dan virus tertentu yang menyerang hewan dapat menular ke manusia melalui:
1. Kontak langsung: Menangani atau berada di dekat hewan yang terinfeksi.
2. Makan makanan yang terkontaminasi: Mengonsumsi daging dan produk susu yang kurang matang atau terkontaminasi.
3. Vektor: Gigitan serangga atau kutu yang terinfeksi yang memakan hewan yang terinfeksi.
Pencegahan Meningitis
Lantas, bagaimana cara mencegah penyakit meningitis?
Mencegah meningitis melibatkan beberapa strategi, tergantung pada jenis patogennya:
1. Vaksinasi:
Vaksin tersedia untuk berbagai bakteri penyebab meningitis, termasuk Streptococcus pneumoniae (vaksin pneumokokus), Neisseria meningitidis (vaksin meningokokus), dan Haemophilus influenzae tipe b (vaksin Hib).
2. Menjaga kebersihan:
Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.
Menggunakan pembersih tangan ketika sabun dan air tidak tersedia.
Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
3. Keamanan makanan:
Memasak makanan dengan benar, terutama daging dan produk susu, untuk membunuh bakteri berbahaya.
Menghindari produk susu yang tidak dipasteurisasi.
4. Pengendalian Lingkungan:
Mengurangi paparan terhadap lingkungan yang mungkin terdapat spora jamur atau amuba parasit, seperti tanah, air yang terkontaminasi, atau area yang terdapat kotoran kelelawar atau burung.
5. Antibiotik Profilaksis:
Dalam kasus tertentu, kontak dekat dengan penderita meningitis bakterial dapat diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.