Berita Karangasem

Tewas Saat Mendaki Gunung Agung Bali, Begini Kondisi Wanita Belanda Fleur Biegstraaten

Tewas Saat Mendaki Gunung Agung Bali, Begini Kondisi Wanita Belanda Fleur Biegstraaten

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Aloisius H Manggol
www.gunungbagging.com
Gunung Agung 

 
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Perempuan yang meninggal saat mendaki ke Gunung Agung ternyata WNA asal Belanda.

Identitas korban yakni Fleur Biegstraaten. Naik  bersama seorang  teman, Patrick Savskov asal Denmark.

Kedua wisatawan mancanegara naik dari Jalur Pura Pasar Agung Sebudi, Kec. Selat, Karangasem.

Baca juga: Saiful Ditangkap di Jember, Turut Jadi Kurir Ambil Setengah Kilo Sabu di Parkiran Bandara Ngurah Rai

Informasi di lapangan, Fleur bersama temannya sampai d Parkir Pura Pasar Agung, Kamis (23/5/2024).

Yang bersangkutan mengendarai sepeda motor NMax.

Sesampainya  di lokasi, keduanya naik ke Gunung Agung dari Pura Pasar Agung.

Tanpa memakai pemandu.

Baca juga: Subak Desa Bengkel di Tabanan Bali, Jadi Ecohydrology Demonstration Site UNESCO

Mereka naik menggunakan  peralatan  seadanya.

Sesampainya di lokasi kejadian, tepatnya di ketinggian sekitar 1.600 MDPL, pendaki perempuan terpeleset ke jurang.

Kedalamannya sekitar 15 meter. Karena jurang lumayan dalam, teman si korban turun meminta  bantuan.

Menuruni Lereng  Gunung Agung, hingga  sampai di areal Parkir Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kec. Selat.

Sesampai di bawah, teman korban  bertemu  kelompok usaha perhutanan sosial.

Jumlahnya sekitar 20 orang.

Saksi minta bantuan untuk tolong teman yang terpeleset dan jatuh ke jurang dalam 15 meter.

Kemudian kelompok usaha perhutanan sosial langsung naik ke lokasi memastikannya. Apa benar atau tidak.

FBS langsung dievakuasi, dan di tandu menuruni lereng  Gunung Agung ke  parkiran Pura Pasar Agung.

Kondisinya masih keadaan sadar diri.

Selanjutnya dibawa ke Puskesmas Selat memakai mobil. 

Tujuannya agar korban mendapat perawatan medis.

Sayangnya, sampai di Puskesmas korban dinyatakan  sudah meninggal.

Kapolsek Selat, AKP Dewa Gede Ariana, membenarkan, ada pendaki  yang meninggal dunia di ketinggian 1.600 MDPL.

Bersangkutan meninggal karena terpeleset saat naik ke puncak Gunung Agung.

"Sesampai di Puskesmas, korban  dinyatakan meninggal. Kemungkinan meninggal saat perjalanan,"kata Dewa, Jumat (24/5).

Akibat kejadian, korban menyalami patah tulang rahang  bawah, patah lengan kiri atas, luka lecet perut kanan, luka robek, sedangkan gigi depan patah.

Tak ditemukan adanya  unsur  kekerasan. Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan.

Jenazah sudah dievakuasi.

"Kita sudah  mintai keterangan saksi,"imbuhnya.

"Penyebab kejadian kemungkinan karena lalainya dan kurang hati - hatinya korban saat melaksanakan pendakian.

Sehingga si korban terpeleset dan jatuh ke jurang," prediksi Dewa Gede Ariana, mantan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved