Berita Denpasar

Pengendalian Inflasi Bali, BI Harap Perumda Terlibat

Inflasi yang tidak dapat dikendalikan hingg tumbuh sebesar 4,02% yoy ini menjadi tantangan kedepannya

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Aloisius H Manggol
KOMPAS.com
Ilustrasi 

 

 


TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Inflasi pada bulan April 2024 diluar target 2,5 + 1 persen. 

Inflasi yang tidak dapat dikendalikan hingg tumbuh sebesar 4,02% yoy ini menjadi tantangan kedepannya.

Saat dikonfirmasi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Diah Utari mengatakan Perumda memiliki peran penting dalam pengendalian inflasi karena berfungsi sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah untuk melakukan intervensi dalam stabilisasi harga pagan termasuk harga di level petani.

Baca juga: Pelajar Tenteng Samurai di Lapangan Lumintang Denpasar, Buntutnya Belasan Rekannya Diamankan

“Tantangan pengendalian inflasi ke depan utamanya adalah kenaikan permintaan pada period Hari Bear Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur bersama yang berpotensi mendorong kenaikan harga,” ucap Diah, Sabtu (25/5/2024).

Lebih lanjut, Utari menyampaikan bahwa peran Perumda dalam mendukung pengendalian inflasi adalah dengan bertindak sebagai offtaker produk pertanian, melakukan operasi pasar murah, mengoperasikan gerai inflasi sebagai referensi harga, distributor bahan panga pokok termasuk beras SPHP. 

Baca juga: Saat Nunas Baos Made Ingin Bertemu Istrinya yang Sudah Wafat, Kini Nekat Ulah Pati di Bangli

Untuk mengoptimalkan peran tersebut, Perumda tidak dapat bekerja sendiri, namun perl bekerja sama dengan perumda lain dan memiliki jejaring yang luas dengan daerah penghasil/distributor utama. 

Melalui Kerja sama Antar Daerah (KAD) tersebut dapat terjadi keseimbangan antara daerah surplus dan minus agar supply bahan pagan pokok tetap terjaga.

Dalam mendukung pembiayaan sektor pertanian, Bank Indonesia juga telah menerbitkan ketentuan untuk memberikan insentif kepada bank-bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada sektor prioritas, termasuk kredit untuk ketahanan pangan, hilirisasi, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved