Berita Gianyar
Dadong Padit Hilang Sudah 3 Hari, Anjing Pelacak dan Gamelan Diturunkan Bantu Proses Pencarian
Dadong Padit Hilang Sudah 3 Hari, Anjing Pelacak dan Gamelan Diturunkan Bantu Proses Pencarian
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ni Padit, seorang nenek (dadong) berusia 90 tahun, hilang dari rumah di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali sejak Kamis 23 Mei 2024.
Berbagai upaya pencarian telah dilakukan oleh pihak keluarga korban.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 26 Mei 2024, awalnya pencarian dilakukan oleh warga setempat atau warga di tempat tinggal Dadong Padit.
Berbagai lokasi telah ditelusuri, mulai dari tempat yang biasa didatangi Dadong Padit semasa mudanya, hingga ke kawasan jurang dan semak belukar.
Namun pencarian tidak membuahkan hasil. Namun pencarian tidak berakhir begitu saja.
Mengetahui hal tersebut, para warga di banjar tetangga juga turut membantu pihak keluarga Dadong Padit melakukan pencarian.
Baca juga: Dadong Kayan Nakti Ditemukan Meninggal di Subak Tibu Beleng Jembrana, Diduga Dehidrasi dan Terpleset
Selain warga, anjing pelacak milik warga lokal juga diturunkan dalam pencarian ini. Anjing berwarna hitam tersebut diturunkan di kawasan semak belukar.
Pencarian tidak hanya dalam bentuk sekala atau alam nyata, tetapi juga dilakukan secara niskala (alam gaib).
Dalam hal ini, sejumlah warga membunyikan alat musik gamelan.
Ini merupakan tradisi masyarakat Hindu di Bali dalam pencarian orang hilang, yang telah diwarisi secara turun temurun.
Mitosnya, jika Dadong Padit hilang karena disembunyikan wong samar atau mahkluk tak kasat mata, maka suara gamelan tersebut diyakini akan membuat wong samar yang mendengarkan suara gamelan itu, melepaskan Dadong Padit.
Bhabinkamtibmas Desa Taro, Bripka I Made Wartu bersama Babinsa Desa Taro, Sertu I Gusti Putu Arbajaya juga terus bersama-sama masyarakat dalam melakukan pencarian.
Mereka melaksanakan pencarian dari siang dan malam.
"Sampai saat ini belum ditemukan. Pencarian dilakukan menggunakan anjing pelacak, serta dibantu warga Puakan, Pakuseba dan Alas Pujung tetapi belum ditemukan. Mudah-mudahan secepatnya bisa kita temukan dalam keadaan selamat," ujar Sertu Gusti Arbajaya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.