Berita Bali
PURI Sajebag Bali Gelar Sembahyang Bersama, Harapkan Bandara Bali Utara Segera Terwujud!
Persembahyangan ini dilakukan dengan menurunkan benda-benda pusaka raja di Bali, seperti Ida Topeng Gajah Mada dan Pusaka Ki Kunjung Tutur.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Puri sajebag Bali menggelar persembahyangan, bersama di Pura Puseh Agung Penegil Dharma, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Minggu (26/5).
Persembahyangan ini digelar untuk memohon agar pembangunan bandara Bali Utara segera terwujud.
Persembahyangan ini dilakukan dengan menurunkan benda-benda pusaka raja di Bali, seperti Ida Topeng Gajah Mada dan Pusaka Ki Kunjung Tutur.
Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana mengatakan, benda pusaka Ki Tunjung Tutur sudah tiga kali tedun (turun) ke Buleleng, karena memiliki kaitan sejarah antara Blahbatuh dan Buleleng.
Untuk kali ini benda pusaka itu diturunkan dengan harapan mendapatkan restu dan berkah terkait pembangunan bandara di pesisir utara Buleleng.
"Semoga dengan upacara ini, restu leluhur dan restu sesuhunan dapat membuka jalan bagi seluruh stake holder yang memegang peranan, untuk selalu mengabdikan dan mendedikasikan segala kemampuan demi bangsa dan negara Indonesia. Itu filosofi dari Pusaka Ki Tunjung Tutur," jelasnya.
Baca juga: NUNGGAK Remunerasi Sejak November 2022, Pendapatan RSPTN Unud Rp250 M Saat Covid, Karyawan Lapor!
Baca juga: DONASI Untuk Korban Ulah Pati Kakak Beradik di Jembatan Bangkung, Keluarga Kesulitan Biaya Pemakaman
Baca juga: VIRAL! Prajuru Batur Klaim Proyek Pembangunan Taman Wisata Bukit Payang Kintamani untuk Kebaikan

Kakarsana meyakini dengan dibangunnya Bandara Bali Utara, akan terjadi pemerataan ekonomi khususnya di lima wilayah yang ada di Bali, seperti Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung dan Badung utara.
Kakarsana juga menegaskan, peran puri dalam pembangunan bandara Bali Utara ini hanya sebatas memberikan saran dan masukan agar pembangunannya tetap memperhatikan kearifan lokal Bali, diantaranya tidak menggusur pura, kampung, rumah penduduk dan sekolah.
Setelah persembahyangan bersama ini, Kakarsana berharap pemerintah pusat segera menanggapi dan mengadopsi aspirasi pihaknya, mengingat pembangunan bandara sangat dibutuhkan oleh masyarakat. "Semoga segera ditanggapi oleh pusat," katanya.
Penglingsir Puri Buleleng Anak Agung Ngurah Ugrasena menyebutkan, persembahyangan ini dilakukan sebagai bentuk kekuatan vibrasi niskala untuk mengingatkan pemerintah daerah dan pusat bahwa Bali, khususnya Buleleng sangat membutuhkan pembangunan Bandara Bali Utara di wilayah laut Kubutambahan.
"Acara ini ibarat sudah peletakan batu pertama secara niskala. Tinggal menunggu peletakan batu pertama secara skala. Bandara ini kebutuhan untuk Bali. Kami mendukung di laut untuk mengembalikan abrasi. Kalau di darat kami kurang setuju karena pasti akan menggusur penduduk, tanah produktif dan situs pura-pura. Harapan kami pembangunannya ramah lingkungan," jelasnya.
Hingga saat ini pemerintah pusat belum menerbitkan izin Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan Bandara Bali Utara. Namun salah satu pemrakarsa proyek bandara Buleleng, PT BIBU Panji Sakti optimistis Penlok akan segera terbit pada masa pemerintahan presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Dirut PT BIBU Panji Sakti, Iwan Erwanto tidak memungkiri selama ini pembangunan Bandara Bali Utara mendapat tentangan dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Namun ia menegaskan kekhawatiran masyarakat itu akan dijawab oleh presiden terpilih Prabowo-Gibran. Dimana saat kampanye di Buleleng beberapa waktu lalu, Gibran menyebut Bandara Bali Utara sangat dibutuhkan, mengingat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat ini sangat krodit. Untuk itu ia berjanji akan mengkaji pembangunan Bandara Bali Utara.
Iwan menegaskan, bila pembangunan bandara dilakukan di perairan laut Desa Kubutambahan, tidak akan ada budaya maupun pura yang digusur. "Tidak ada budaya yang hilang. Semua keraguan beliau (Megawati, Red) tidak akan terjadi," ucapnya.
Iwan menyebut dirinya telah menjalin komunikasi dengan beberapa menteri hingga sekretaris negara, terkait rencana pembangunan bandara ini dan mendapatkan hasil yang positif. Pembangunannya sebut dia, hanya menunggu waktu.
"Soal waktu saja. Ini kan program besar, melibatkan semua pihak. Insyaallah tidak akan lama. Saya yakin hari ini titik ujung untuk memulai gerbang baru. Tidak ada unsur politik. Kami tidak berubah. Sejak 8 tahun lalu selalu konsisten dan tidak menyerah," tandasnya. (rtu)
Sekelompok Anak Jalanan Di Bawah Umur Beli Tiket di Ketapang, Tanpa Tujuan Jelas Masuk Bali |
![]() |
---|
PRABOWO Moratorium Kunjungan ke Luar Negeri, Sekwan Sebut DPRD Bali Belum Ada Rencana Kunker ke LN |
![]() |
---|
Presiden Keluarkan Moratorium, Sekwan DPRD Bali Sebut Belum Ada Rencana Kunker ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai dan Pecalang Tuban Kolaborasi Jaga Kamtibmas |
![]() |
---|
6 Berita Bali Hari Ini, Mobil Pemedek Jatuh ke Jurang di Besakih, Anggota DPRD Lakukan WFH |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.