Bali United

SOROTAN Coach Teco Dalam Laga Bali United vs Borneo FC, Kurang Tenang Hingga Finishing Buruk

SOROTAN Coach Teco Dalam Laga Bali United vs Borneo FC, Kurang Tenang Hingga Finishing Buruk

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa/Bali United
Bali United vs Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, 25 Mei 2024. 

Sementara itu, Pemain Bali United, Rahmat Arjuna, mengatakan bahwa pemain sudah bekerja keras namun seperti dikatakan pelatih bahwa kurang tenang dalam finishing. 

"Pemain, kami sudah kerja keras, punya banyak peluang, tapi finishing kurang seperti coach bilang, kami akan berusaha nanti di Batakan tampil lebih baik," kata dia. 

Rahmat Arjuna juga berterima kasih kepada Teco, sudah diberi kepercayaan selama musim ini dan akan memberikan performa lebih baik kedepannya. 

"Pasti kesempatan yang bagus buat saya dipercaya Coach Teco, saya bermain memberikan yang terbaik, buat kedepannya akan lebih baik lagi," tuturnya. 

Sementara itu, Pelatih Borneo FC, Peter Huistra mengatakan, tidak ingin mengambil risiko dan lebih menjaga keseimbangan dalam laga malam ini. 

Pertandingan pertama dari dua, bali punya beberapa peluang, kami punya beberapa peluang, tapi jelas kedua tim tidak mengambil risiko. Kedua tim mencoba menjaga keseimbangan.

"Kami bisa melihat pemain lebih lelah di babak kedua. Terutama saat bermain melawan 10 pemain, kami seharusnya bermain lebih menyerang, membuat peluang lebih banyak, tapi 0-0 dan pertandingan selanjutnya di batakan dan kami harus bersiap," kata Huistra. 

Huistra sempat mencoba menambah striker Habibi Jusuf menggantikan Wiljan Pluim untuk menemani Felipe Cadenazzi di lini depan, hal itu diantisipasi Teco dengan bermain lebih bertahan karena bermain 10 orang. 

"Kami mengubah cara main kalau anda melihat pertandingan dengan baik. Kami menambah striker selain felipe. Kami bermain lebih menyerang," tuturnya.

"Akhirnya, Bali bermain bertahan dengan 10 pemain di depan gawang. Itu juga tidak mudah ditembus. Harus hati-hati juga dengan serangan balik. Jadi itu 0-0 sekarang, pertandingan selanjutnya akan dimulai berimbang," ujarnya.

Huistra mengaku cukup puas dengan hasil ini yang menjadi modal leg kedua di Batakan untuk meraih juara ketiga. 

"Biasanya kalau hasil leg pertama 0-0 bagus, artinya harus diselesaikan di kandang. Tapi kami bermain melawan 10 pemain, seharusnya bisa berharap untuk membuat peluang dan bahkan mencetak gol, itu lebih bagus," ujar dia. 

Sementara itu, pertandingan ini menjadi pengalaman berharga bagi Alfahrezzi Buffon, pemain muda berusia 18 tahun yang dipercaya oleh Pieter Huistra mengawal lini belakang tim berjuluk Pesut Etam. 

Buffon juga mengaku mendapat dukungan penuh dari seniornya SIlverio Junior yang menjadi tandem dalam mengawal sektor pertahanan hingga menyulitkan Bali United

"Saya rasa ada grogi merasakan banyak pertandingan, senang diberikan kepercayaan, juga dikasih tahu Silverio," tuturnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved