Berita Bali
TEGAS! Asita & Stakeholder Gaungkan One Island Management Agar Ada Keseimbangan Ekonomi di Bali
Salah satu pembahasan yang cukup menarik adalah tentang impian one island management, atau satu pintu dalam mengurus Bali di provinsi.
TRIBUN-BALI.COM - Asita Bali bersama para stakeholder pariwisata, akademisi, dewan, hingga pemerintah duduk bersama membahas Bali ke depan dalam acara Sakira di Denpasar.
Sakira merupakan singkatan dari 'Saatnya Kita Bicara' menghadirkan puluhan insan pariwisata dan stakeholder untuk membahas masa depan Pulau Dewata.
Salah satu pembahasan yang cukup menarik adalah tentang impian one island management, atau satu pintu dalam mengurus Bali di provinsi.
Hal ini sebab otonomi khusus daerah, ternyata membuat ketimpangan selama ini, di mana ada satu kabupaten yang sangat maju, sedangkan ada kabupaten lain yang benar-benar miskin.
"Tadi pemikiran kami dari industri pariwisata, sudah jelas mendukung terjadi otonomi khusus pariwisata. Kalau bisa dijalankan akan mengubah tata kelola di Bali.
Jadi gak timpang di Badung saja yang maju. Sehingga keseimbangan ekonomi bisa terlaksana dengan baik. Ini juga perlu dipikirkan pembuat kebijakan dan pimpinan partai politik," tegas Ketua Asita Bali, Putu Winastra.
Baca juga: Bupati Gede Dana Resmi Melepas Keberangkatan Jamaah Haji Karangasem ke Kota Makkah
Baca juga: Ratusan Pecinta Vespa Berpesta di Jimbaran Hub pada Bali Mods Mayday 2024

General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan, menjelaskan bahwa setelah pandemi Covid-19 semua negara di dunia ingin mengembalikan ekonomi agar tumbuh kembali.
"Nah untuk pengembalian itu hal tercepat adalah lewat pariwisata, makanya harus disadari kompetisi pariwisata di dunia main ketat," katanya.
Ia menegaskan, kondisi sampah dan kemacetan di Bali menjadi momok ke depannya bagi pariwisata di tengah persaingan dunia yang kian gencar.
Ia mengatakan, bahwa Bali penyumbang pariwisata nomor 2 setelah Jakarta, di mana trafik Bali di bawah Cengkareng. Walaupun untuk kedatangan wisman domestik Bali masih kalah dibandig Surabaya dan Makassar.
Namun Bali menang dengan international flightnya. "Bayangkan yang datang dan berangkat 38 ribu sampai 39 ribu per hari. Ini sebenarnya bandara pun lebih memfokuskan penumpang internasional," sebutnya.
Hal ini pun disambut Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra. Ia menjelaskan Imigrasi Ngurah Rai sejak Oktober 2023 sudah mendukung pengembangan pariwisata di Bali khususnya di pintu masuk Bandara Ngurah Rai.

"Dukungan imigrasi yang sudah kami bangun sejak 2023, bahwa untuk mendukung pengembangan pariwisata kami telah investasi 30 unit auto gate.
Kami lakukan untuk merespon persoalan antrean melalui konter pemeriksaan Imigrasi. Tahun 2024 kami menambah 30 auto gate, sehingga di akhir Juni kita akan implementasi 60 unit auto gate untuk masuk Bali dan 30 auto gate untuk keluar jadi ada 90 unit," sebutnya.
1,2 Juta Pekerja Belum Terlindungi, Paritrana 2025 NTB Gerak Cepat Wujudkan Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
ASN Pemprov Bali Dites Narkoba Oleh BNNP, Jika Ada Yang Positif Bakal Direhabilitasi |
![]() |
---|
Bali Dapat Suntikan Dana Rp 1,5 Triliun Lebih dari APBN 2026 |
![]() |
---|
Tower Turyapada Bali Dirancang Jadi Sumber PAD Bali, Total Investasi Capai Rp 600 Miliar |
![]() |
---|
Festival Budaya Maritim, Forum Maritim Bali Pilih Duta Maritim 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.