Sponsored Content
Wisuda TK Mekar Harapan Denpasar, Melatih Momen Kemandirian Siswa
Untuk diketahui, TK Mekar Harapan memiliki 2 kelas TK B. Yang terdiri dari 13-15 siswa per kelasnya.
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Guyub, menggemaskan, dan hangat. Begitulah suasana prosesi wisuda TK Mekar Harapan di Denpasar Barat, Bali pada Sabtu 1 Juni 2024.
Sejatinya acara penutupan masa belajar ini bukan pesta ‘wisuda’ yang menandakan telah berakhirnya proses pendidikan, namun ini merupakan awal dari siswa yaitu akan melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).
Anak Agung Made Mirah Artati selaku Kepala Sekolah TK Mekar Harapan mengatakan ada 20 siswa yang di wisuda pada Sabtu 1 Juni 2024.
“Semua dari TK B, total ada 20 siswa yang terdiri dari 10 perempuan dan 10 laki-laki,” ucap A.A Made Mirah pada Tribun Bali.
Baca juga: Sambut Bulan Bung Karno, Pemkot Denpasar Siapkan Pagelaran Langgam Putra Sang Fajar
Untuk diketahui, TK Mekar Harapan memiliki 2 kelas TK B. Yang terdiri dari 13-15 siswa per kelasnya.
“1 tahun masa pembelajaran siswa di TK B, mulai bulan April ini kami sudah membuka gelombang penerimaan siswa baru,” tambah Mirah.
Adapun syarat dari seorang siswa TK B bisa diwisuda yaitu ketika sudah cukup umur dan cukup mandiri.
Persyaratan untuk memasuki TK Mekar Harapan yaitu cukup umur, ada KK dan Akta Kelahiran dengan rentan umur 5-6 tahun untuk TK B.
Mirah menambahkan metode pembelajaran yang digunakan yaitu Merdeka Belajar, di mana siswa bebas memilih pelajaran yang disukai.
“Mulai dari jati diri, kemandirian, seni, budi pekerti kita bebaskan mereka mau belajar apa. Dan kita juga turut memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri di sekitar Denpasar,” kata Mirah.
Harapan dari wisuda ini ialah siswa bisa berkembang lebih maju dan mandiri, dan TK Mekar Harapan bisa dikenal di kalangan masyarakat.
Untuk ajaran baru, sudah ada 23 siswa yang mendaftar di TK Mekar Harapan.
Selain itu, TK Mekar Harapan juga memberikan program ekstrakulikuler tambahan kepada siswa seperti ekstra komputer, pencak silat, melukis, menari, vokal, dan bahasa Inggris.
“Anak sebaiknya tumbuh menjadi diri sendiri, sesuai keinginan minat dan potensinya, didukung oleh kasih sayang orang tua,” tutup Mirah.
Kumpulan Artikel Denpasar