Berita Gianyar
LPG Langka di Gianyar, Lelut Sampai Keliling 2 Jam Cari Gas Melon
Ia juga sampai menelepon teman-temannya di luar desa dan luar kecamatan, untuk mendapatkan informasi di mana ada gas melon.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Gas LPG 3 Kilogram atau gas melon, kembali mengalami kelangkaan di Kabupaten Gianyar, Bali.
Bahkan, tak sedikit warga yang sampai menghabiskan waktu berjam-jam mencari gas melon, dan tetap tidak dapat.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Selasa 4 Juni 2024, kelangkaan ini tidak terjadi bersamaan.
Seperti di beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Gianyar dan Ubud, kelangkaan sudah terjadi sejak sebulan.
Sementara di beberapa desa di Kecamatan Sukawati, baru terjadi sekitar dua hari lalu.
Seorang warga Sukawati, Ketut Lelut membenarkan hal tersebut.
Kata dia, di Desa Sukawati, gas baru langka sekitar dua hari lalu.
Baca juga: UPDATE Harga Emas Logam Mulia di Denpasar Bali Per 4 Juni 2024, 0,5 gram: Rp 724.500!
Baca juga: CATAT! Bapenda Denpasar Lakukan Pemutihan Denda Pajak Bagi Penunggak PBB-P2 Hingga 31 Agustus 2024

Pihaknya sendiri telah menghabiskan waktu dua jam untuk berkeliling mencari gas melon, semua warung telah didatangi, begitu juga SPBU.
Ia juga sampai menelepon teman-temannya di luar desa dan luar kecamatan, untuk mendapatkan informasi di mana ada gas melon.
Namun tetap saja ia tidak menemukan gas melon. "Saya sampai 2 jam keliling, tidak nemu. Sampai nelepon teman di luar Sukawati, katanya ada, pas ke sana tidak ada," ujarnya.
Selama belum mendapatkan gas melon, iapun memanfaatkan kompor listrik kecil. "Kompor listrik untuk masak lauk masih bisa. Tapi untuk masak air tidak bisa, karena kompornya kecil," ujar Lelut.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, rupanya tidak semua kawasan langka gas melon. Seperti dikatakan, Ni Ketut Suniari seorang pedagang makanan di Kota Gianyar.
Suniari mengatakan, di desanya, yakni Desa Tulikup, Gianyar, masih gampang menemukan gas melon. Namun harganya mengalami kenaikan dari Rp 22 ribu, kini menjadi Rp 23 ribu.
"Di tempat saya masih gampang, ini baru kemarin beli satu. Tapi harganya Rp 23 ribu, naik lagi seribu," ujarnya.
Kepala Disperindag Gianyar, Luh Gede Eka Suary belum bisa diminta konfirmasi terkait kondisi ini, sebab yang bersangkutan sedang sakit. (*)
NGAMUK Massa di Mako Polres Gianyar, Kapolres Gianyar: Atensi Demo Anarkis, Perusakan & Penjarahan! |
![]() |
---|
Gianyar Tempati Posisi Kedua Alih Fungsi Lahan, Pemkab Bantah Penyusutan Lahan Persawahan |
![]() |
---|
Satpol PP Gianyar Bali ‘Bersih-Bersih’ Money Changer Nakal, Arianta: Kita Telusuri Izinnya |
![]() |
---|
Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Ubud Bali Tanam Jagung Di Lahan 15 Are |
![]() |
---|
Mudahkan Pekerja Migran Urus Data, Pemkab Gianyar Bali Luncurkan Sistem Sigap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.