Bisnis

Tambah 462 Ribu Tabung Elpiji 3 Kg di Bali, Persiapan Pertamina Jelang Idul Adha

Dengan tambahan penyaluran total 1.386 Metrik Ton (MT), setara dengan 462 ribu tabung atau sebesar 174,1 persen terhadap konsumsi normal harian.

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus. 

TRIBUN-BALI.COM - Jelang Idul Adha, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melakukan tambahan pasokan elpiji 3 kg bersubsidi untuk wilayah Bali yang meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, Badung, Gianyar, Klungkung sampai Karangasem.

Dengan tambahan penyaluran total 1.386 Metrik Ton (MT), setara dengan 462 ribu tabung atau sebesar 174,1 persen terhadap konsumsi normal harian.

Tambahan elpiji 3 kg tersebut diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat yang merayakan dan juga yang berlibur dalam momen Idul Adha yang diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan elpiji.

Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan, tambahan elpiji tersebut diharapkan bisa menambah jumlah tabung di masyarakat, sehingga tidak ada celah untuk oknum mengambil keuntungan memanfaatkan situasi kebutuhan yang meningkat.

Baca juga: PILU, Kakak Beradik Asal NTB Tewas, Korban Tewas Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Jadi 5 Orang

Baca juga: IRONI Kebakaran Gudang Gas Elpiji Jalan Kargo Saat Kelangkaan Terjadi, YLPK Harap Kasus Ini Diusut!

“Sebelum dan sesudah Idul Adha kita akan tambah tabung secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah. Tentunya besaran tambahan di masing-masing kota/ kabupaten menyesuaikan itu,” ujar Ahad.

Tambahan tersebut berbeda besaran untuk tiap kota/kabupaten dengan tambahan bervariasi mulai dari paling kecil 50 persen hingga 130,2 persen dari konsumsi normal berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah. Kendati demikian masyarakat tetap diimbau membeli elpiji di pangkalan Pertamina agar mendapatkan harga HET Rp 18.000 dan stok tersedia.

“Gampang membedakan pangkalan resmi Pertamina. Kalau harganya sudah di atas Rp 18.000, itu sudah bukan pangkalan resmi. Kembali bahwa itu pilihan masyarakat ya. Namun kalau sudah kelewatan ambil untungnya, ya jangan dibeli. Semakin senang oknum pengecer yang menaikkan harga kalau dibeli,” sambung Ahad.

Kebutuhan elpiji untuk wilayah Bali secara keseluruhan disuplai dari 16 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PSO dan 4 SPPBE NPSO dan disalurkan melalui 112 Agen LPG PSO dan 22 Agen LPG NPSO.

“Di Provinsi Bali saat ini terdapat 3.716 pangkalan yang tersebar di seluruh kota/kabupaten. Jadi di tiap desa sudah terdapat minimal 3-4 pangkalan LPG. Di kota/kabupaten, di kota sudah minimal 5 pangkalan LPG per desa. Jadi tidak ada alasan kesulitan mencari pangkalan resmi dan masyarakat bisa semakin menjangkau harga eceran tertinggi HET Rp 18.000 dengan mudah,” kata Ahad.

Bali ditopang 1 Supply Poin Utama LPG yakni Integrated Terminal Manggis di Kabupaten Karangasem dengan total stok elpiji wilayah Bali saat rilis ini disusun mencapai 4.239 MT, dengan konsumsi rata-rata normal harian mencapai 800 MT per hari. Stok tersebut masih dalam kategori aman dan masih mampu memenuhi lonjakan konsumsi hingga 5 kali lipat. (avc)


Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved