Kebakaran di Denpasar

Kakak Beradik Korban Gudang Elpiji Maut, Korban Tewas Kebakaran Gudang Gas di Denpasar Jadi 5 Orang

Jenazah kakak beradik itu dipulangkan oleh kerabat untuk dimakamkan di kampungnya di Mompol, Desa Golo Lajang

|
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Foto tangkapan layar media sosial kebakaran gudang gas di Jalan Cargo Permai, Denpasar, pada Minggu 9 Juni 2024 pagi -Kakak Beradik Korban Gudang Elpiji Maut, Korban Tewas Kebakaran Gudang Gas di Denpasar Jadi 5 Orang 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Korban meninggal dunia akibat kebakaran gudang elpiji maut di Jalan Cargo Taman 1 Denpasar, Minggu 9 Juni 2024, bertambah menjadi 5 orang.

Dua korban tewas terakhir adalah kakak beradik Petrus Jewarut alias Ernus (31), laki-laki yang meninggal dunia, Selasa 11 Juni 2024, pukul 21.30 Wita, dengan luka bakar 80 persen.

Dan adiknya Robi Aprianus Amput (23), laki-laki yang meninggal dunia, Rabu 12 Juni 2024, pukul 10.30 Wita, dengan luka bakar 87 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Dewa Ketut Kresna selaku Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah, Rabu 12 Juni 2024.

Baca juga: PILU, Kakak Beradik Asal NTT Tewas, Korban Tewas Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Jadi 5 Orang

“Iya update hari ini ada tambahan yang meninggal. Jadi yang meninggal 5 orang,” jelas Dewa.

Saat ini pasien yang masih dirawat berjumlah 11 orang di Burn Unit ICU RSUP Prof Ngoerah.

Sebelumnya, korban meninggal dunia akibat kebakaran di gudang penyimpanan elpiji di Jalan Cargo Denpasar ada tiga orang.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Prof Ngoerah, dr Affan Priyambodo mengatakan, RSUP Prof Ngoerah sejak 9 Juni 2024 telah merawat 16 pasien korban luka bakar dengan saat ini dalam perawatan 13 orang. Sementara 12 orang mendapatkan perawatan dengan dipasang jalan napas dan satu orang tidak.

“Dari 16 tersebut 3 orang sudah meninggal dunia. Pada tanggal 10 Juni pukul 01.30 wita satu orang meninggal, 10 Juni pukul 13.45 wita orang kedua dan 11 Juni 03.15 Wita orang ketiga,” jelas dr Affan pada jumpa pers, Selasa 11 Juni 2024.

Jenazah kakak beradik itu dipulangkan oleh kerabat untuk dimakamkan di kampungnya di Mompol, Desa Golo Lajang, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Bernat, selaku kerabat kedua korban mengakui bahwa korban memang kakak beradik berdasarkan cerita keluarga mereka. Dan betul mereka bekerja di tempat yang sama.

“Tapi saya tidak tahu kronologinya bagaimana. Saya tahu kalau kakak sudah meninggal pertama kali, saya dapat informasi jam 21.00 malam. Maka saya langsung datang ke Forensik (RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, Red). Kami sampai pagi berangkat ke sini jam 11.00 ke Bandara dan jadwal keberangkatan jam 15.30 sore (Rabu, Red),” kata Bernat saat ditemui di Forensik RSUP Prof Ngoerah, Rabu 12 Juni 2024.

Bernat menjelaskan, begitu ia dan kerabat lainnya mengurus jenazah Ernus ke pintu detektor Kargo Bandara, ia mendapatkan informasi bahwa adik Ernus juga telah meninggal.

Lantas Bernat kembali ke RSUP Prof Ngoerah untuk mengurus jenazah adik Ernus.

“Adiknya lagi proses mempersiapkan dokumen yang perlu disiapkan untuk keberangkatan besok mungkin jam 08.00 diberangkatkan ke kampung halaman,” imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved