Berita Bangli

CINTA Ditolak Seutas Tali Bertindak! Gede S Nekat Ulah Pati, Simak Penjelasan Kapolsek Kintamani

Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna, saat dikonfirmasi Senin (17/6/2024) membenarkan adanya peristiwa ulah pati tersebut.

|
ISTIMEWA
Polisi saat meminta keterangan keluarga Gede S pasca pemuda 26 tahun itu ditemukan ulah pati. 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI -  Seorang pemuda asal Banjar/Desa Siakin, Kecamatan Kintamani Bangli nekat akhiri hidup atau melakukan ulah pati. Aksi nekat akhiri hidup pemuda bernama Gede S itu didasari karena cintanya ditolak.

Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna, saat dikonfirmasi Senin (17/6/2024) membenarkan adanya peristiwa ulah pati tersebut. Kata dia, peristiwa ulah pati itu diketahui pada hari Sabtu (15/6/2024) sekitar pukul 18.00 wita.

Lanjut diungkapkan dia, peristiwa ulah pati berawal saat dua orang kerabat Gede Sutra mencari keberadaan pemuda 26 tahun itu. Sebab hingga sore hari, Gede S tak kunjung pulang ke rumah.

"Kerabatnya mencari di Pondokan Gunung, Desa Siakin, yang merupakan tempat dia (Gede S, red) biasa berkebun," ucap Kapolsek Kintamani. 

Baca juga: BAHAYA Kelahiran Wuku Wayang, Ruwatan Tumpek Wayang Bantu Terhindar Dari Sifat Bhuta Kala!

Baca juga: TRADISI Mepatung Saat Idul Adha di Kampung Kusamba Klungkung, Wujud Toleransi Beragama Indonesia

Polisi saat meminta keterangan keluarga Gede Sutra pasca pemuda 26 tahun itu ditemukan ulah pati.
Polisi saat meminta keterangan keluarga Gede S pasca pemuda 26 tahun itu ditemukan ulah pati. (ISTIMEWA)

Sesampainya di pondokan, dua orang bernama Nyoman Superdana dan Ketut Tista, justru mendapati peristiwa mengejutkan. Sebab jasat Gede S menggantung di kayu lambang gubug dan telah dalam keadaan meninggal dunia.

"Keduanya sontak berteriak meminta bantuan warga setempat untuk menurunkan Gede S, serta menghubungi kepolisian untuk mendapat penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Polisi yang mendapat laporan tersebut segera mendatangi lokasi kejadian. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis terhadap tubuh Gede S, kuat dugaan jika ia meninggal dunia murni akibat ulah pati.

"Sedangkan hasil dari pemeriksaan sejumlah saksi, motif Gede S nekat melakukan ulah pati diduga karena masalah asmara (cinta ditolak).

Hal ini diketahui berdasarkan komunikasi yang ada di Handphone milik yang bersangkutan," tandas Kapolsek Kintamani. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved