Berita Klungkung
TRADISI 'Mepatung' Saat Idul Adha di Kampung Kusamba Klungkung, Wujud Toleransi Beragama Indonesia
Tidak jauh berbeda dengan budaya masyarakat di Bali pada umumnya, tradisi mepatung ini sangat identik dengan kebersamaan dan gotong-royong.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Warga di Kampung Kusamba menggelar tradisi "mepatung" serangkaian hari raya Idul Adha 1445 Hijriah, pada Senin (17/6/2024).
Tidak jauh berbeda dengan budaya masyarakat di Bali pada umumnya, tradisi mepatung ini sangat identik dengan kebersamaan dan gotong-royong.
Tradisi ini sudah turun temurun digelar umat Muslim di Kampung Kusamba. Usai menggelar sholat Idul Adha, warga setempat langsung menuju lokasi pemotongan hewan kurban di halaman makam Waliyullah.
Warga lalu berbagi tugas, ada yang memotong hewan kurban seperti kambing maupun sapi, ada yang bertugas menguliti, hingga membagi daging menjadi bagian kecil yang akan dibagikan ke warga asli maupun pendatang.
Baca juga: SAPI Nyaris 1 Ton dari Presiden Jokowi ke 400 KK Warga Pekutatan, Petugas Periksa Ante & Post Mortem
Baca juga: Hewan Kurban di Denpasar Tahun 2024 Sebanyak 3.078 Ekor, Distan Temukan Cacing Pita pada Hati

Ketua Panitia Kurban Kampung Kusamba, Sanubari mengatakan, tahun ini ada 31 kambing dan 5 ekor sapi yang dipotong dan dagingnya dibagikan ke warga di Kampung Kusamba.
Hewan kurban berasal dari sumbangan warga, dan ada juga yang disalurkan dari pemerintah.
"Untuk warga ada sebanyak 250 kepala keluarga (KK) yang wajib diberikan (daging) termasuk pendatang yang kos dan kontrak, sedangkan pengqurban diberikan bagian pahanya sesuai dengan kesepakatan dari panitia,” kata Sanubari, Senin (17/6/2024).
Nantinya daging tersebut diolah di rumah tangga masing-masing. Disaat kegiatan itu, beberapa petugas keswan (kesehatan hewan) juga turun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Memastikan daging yang akan dikonsumsi masyarakat, dalam kondisi sehat dan aman.
Sementara itu Pj Bupati Klungkung, Nyoman Jendrika, hadir dalam kegiatan itu, dan menyalurkan seekor sapi kurban dari donatur.
Ada tiga ekor sapi kurban yang disalurkan di kampung Lebah, Gelgel dan Kusamba.
"Ini sebagai wujud toleransi umat beragama dan saling berbagi untuk semua," ungkap Jendrika
Menurutnya kekerabatan Muslim dan Hindu di Klungkung yang sudah terjalin dari jaman kerajaan patut untuk dilestarikan oleh semua generasi penerusnya. (mit)
Ajukan Praperadilan ke Pengadilan Negeri, Suparta Tidak Bisa Bekerja karena Mobil Disita Polisi |
![]() |
---|
NGUNGSI 4 Bulan, Warga Kesepekang di Nusa Penida Segera Pulang ke Banjar Sental Kangin |
![]() |
---|
Suparta Dibawa ke Bangunan Kosong, Mobil Disita Kasus Penggelapan di Polres Klungkung |
![]() |
---|
4 Bulan Mengungsi, Warga Kasepekang di Banjar Sental Kangin Klungkung Akan Pulang, Ini Respons Warga |
![]() |
---|
Bahas RPJMD Klungkung 2025, Dewan Soroti Maraknya Alih Fungsi Lahan di Nusa Penida Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.