Berharap Anak Muda Peduli Lingkungan, Pertamina dan Pusdikomling Unpad Roadshow WCJ ke Bali
PT Pertamina dan Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Universitas Padjadjaran menggelar Wildlife Journalism Competition 2024 di kampus Unud Bali.
Berharap Anak Muda Peduli Lingkungan, Pertamina dan Pusdikomling Unpad Roadshow WCJ ke Bali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PT Pertamina dan Pusat Studi Komunikasi Lingkungan (Pusdikomling) Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung berkolaborasi dalam menggelar Wildlife Journalism Competition (WJC) 2024 di Kampus Universitas Udayana (Unud) Bali.
Nantinya acara ini akan melibatkan mahasiswa dalam melihat pespektif lingkungan dan satwa dalam jurnalisme.
Acara serupa sebelumnya digelar di Medan, Surabaya, dan Pekanbaru.
WJC 2024 merupakan kompetisi jurnalistik terbesar di Indonesia yang memberikan kesempatan kepada para jurnalis muda untuk mengangkat isu konservasi satwa liar, melalui berbagai mata lomba, yaitu artikel feature, photo story, dan dokumenter.
Baca juga: Siap Hadapi Musim Kemarau, Pertamina Permudah Akses Air Bersih 200 Keluarga Desa Ulakan, Bali
Analyst Government Relation Pertamina NRE, Arief Mulizar berharap anak muda generasi penerus bangsa ikut dan peduli dengan lingkungan serta mulai bergerak bersama untuk mencapai Net Zero Emission 2060.
Menurutnya, Pertamina sebagai perusahaan yang dikenal penghasil minyak dan gas bumi, kini tidak lagi hanya berbicara soal oil and gas, tapi Pertamina sudah berbicara tentang energi secara komprehensif.
Secara spesifik sebagai pemegang mandat transisi energi, Pertamina NRE fokus dan serius untuk terus mengembangkan energi baru terbarukan.
"Tidak hanya bicara energi, dengan segala aktifitas operasinya, Pertamina juga melaksanakan berbagai program demi keberlanjutan, lingkungan serta biodiversitynya. Konservasi elang, rehabilitasi yaki, serta berbagai kegiatan penanaman pohon merupakan aktifitas yang terus dikembangkan oleh Pertamina NRE," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Rabu 26 Juni 2024 lalu.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Meningkat di Bali, Pertamina Sebut Konsumsi Avtur 2007 KL/hari
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bali, Kadek Andina Widiastuti mengatakan, ada berbagai tantangan terhadap konservasi alam liar di Bali.
“Kita tidak pernah dilibatkan dalam diskusi-diskusi mengenai pembangunan hotel atau vila, tapi tiba-tiba sudah ada nih hotelnya, sudah dibangun nih vilanya. Kita malah kebagian di bagian pelaporan bahwa ada satwa yang masuk ke hotel, satwa yang masuk area vila. Malah kita mengurusi hal yang seperti itu, padahal memang tempatnya itu adalah rumahnya satwa,” ujar Andina.
Dia mencontohkan, konflik dialami oleh Macaca fascicularis (monyet ekor panjang) yang dipicu oleh adanya alih fungsi lahan yang seharusnya menjadi tempat tinggal Macaca, tetapi dibangun hotel atau vila.
Baca juga: Jelang World Water Forum Di Bali, Pertamina Sebut Naiknya Avtur Hingga 400 Kilo Liter Per Hari
Senior Technical Advisor Surveillance Risk Analysis, FAO ECTAD Indonesia, Ali Rizqi Arasyi mengatakan, Pulau Bali adalah daerah yang harus memperhatikan ancaman zoonosis.
Ali menyebutkan, zoonosis terjadi akibat penularan dari hewan ke manusia, atau sebaliknya.
Oleh karena itu konflik satwa tidak bisa diremehkan, hal ini menjadi salah satu aspek penting untuk diperhatikan dan diwaspadai bersama.
"Konsep One Health yang menyatakan adanya keterkaitan erat manusia, satwa liar, dan lingkungan dalam hal kesehatan menjadi solusi ancaman zoonosis,” ujar dia.
Baca juga: Dukung Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub, Pertamina-Pelindo Sepakat Menjalin Kerjasama
Acara juga diisi dengan pembekalan materi dengan tema “Praktik Jurnalistik Konservasi Satwa Liar” yang diberikan oleh perwakilan Garda Animalia, Mochamad Saifudin dan Prema Ananda.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang telah dibuka di Unpad pada 22 Mei 2024 lalu dan akan digelar di dua kota lain, yaitu Ambon dan Pontianak.
Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata mengatakan, spirit Konservasi lingkungan harus ditumbuhkan dan harus ada dalam diri kita, di dalam diri teman-teman semua.
"WJC 2024 ini sangat baik untuk kehidupan satwa yang ada di Bali dan umumnya di Indonesia,” ujar Anom.
Sementara itu, Peneliti Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Unpad, Herlina Agustin menyatakan, dunia lingkungan Indonesia sedang tidak baik baik saja, apalagi konservasi tumbuhan dan satwa liar.
"Media sebagai institusi yang berperan penting dalam edukasi konservasi tidak selalu memberikan informasi yang benar dalam konteks konservasi pelestarian satwa di Indonesia. Dengan lomba ini diharapkan akan lahir jurnalis jurnalis andal yang mampu meliput dan menyerbakan informasi tentang pelestarian satwa liar secara lebih benar dan mumpuni," ungkap dia. (*)
PT Pertamina
Universitas Padjadjaran
Bandung
Universitas Udayana
Bali
Pusat Studi Komunikasi Lingkungan
Wildlife Journalism Competition
Medan
Surabaya
Pekanbaru
Arief Mulizar
Analyst Government Relation Pertamina NRE
Kadek Andina Widiastuti
BKSDA Bali
Ali Rizqi Arasyi
FAO ECTAD Indonesia
Senior Technical Advisor Surveillance Risk Analysi
Unpad
Unud
Ambon
Jalan Kerobokan-Canggu Masih Ditutup Pasca Banjir, Kendaraan Yang Terperosok Baru Dievakuasi |
![]() |
---|
SETELAH Banjir, Ditemukan Sungai di Dalam Gedung Mall Bali Galeria, Ini Penjelasan Lengkapnya |
![]() |
---|
Pembangunan Resort Mewah di Karangasem Jadi Sorotan, Investasi Capai Rp1 Triliun |
![]() |
---|
Kejati Bali Tepis Tudingan Hanya Tangani 3 Perkara Tipikor, Ini Faktanya |
![]() |
---|
VIDEO Buntut Sidak, Pabrik Milik WNA Rusia di Tanah Negara Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.