Berita Bali
Penyakit Alergi dan Autoimun Jadi Atensi Praktisi Kesehatan di Bali Dalam Simposium Tahunan
Ketua Peralmuni Bali, Dr. dr. Sari Wulan Dwi Sutanegara: memperoleh wawasan terbaru soal perkembangan ilmu alergi dan imunologi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyakit alergi dan autoimun mendapat atensi khusus dari praktisi kesehatan di Bali dengan memberikan pengetahuan dan langkah penanganan bagi tenaga medis.
Perhimpunan Alergi Imunilogi Indonesia (Peralmuni) Bali dan Rumah Sakit Universitas Udayana menggelar simposium Bali Communication of Allergy and Immunology ke-5 untuk mengajak peserta bersama melawan penyakit alergi dan autoimun
Hal itu disampaikan para praktisi kesehatan melalui studi komperhensif bertajuk "Comprehensive Management of Allergy and Autoimmune Diseases" di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Bali, pada Sabtu 29 Juni 2024.
Ketua Panitia Bali Communication of Allergy and Immunology 2024, dr. Komang Ayu Witarini menjelaskan, penanganan terhadap penyakit alergi dan autoimun menjadi topik utama dalam kegiatan simposium yang rutin dilakukan Peralmuni Bali ini.
Baca juga: RSU dan Puskesmas Tetap Buka Saat Nyepi, Dinkes Bangli Tugaskan 155 Tenaga Medis dan Non Medis
Pada simposium yang ke-5 digelar kali ini bekerja sama dengan RS Unud, mereka memberikan studi kepada para peserta tenaga medis terkait penanganan penyakit alergi dan autoimun.
"Tahun ini kami bekerja sama dengan RS Unud, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bagi para tenaga medis ataupun kesehatan, bagaimana penanganan tepat untuk penyakit alergi dan autoimun," kata dr. Ayu Witarini saat dijumpai Tribun Bali di sela kegiatan.
Simposium ini dihadiri sebanyak 150 orang peserta yang rata-rata mereka yang hadir adalah dokter spesialis, ada juga perawat dan bidan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Peralmuni Bali, Dr. dr. Sari Wulan Dwi Sutanegara menambahkan, pada simposium ini memperoleh wawasan terbaru soal perkembangan ilmu alergi dan imunologi.
Terbagi menjadi 4 sesi acara yakni plenary lecture, simposium I, simposium II dan simposium III membahas berbagai topik lanjutan seputar ilmu kesehatan imunologi dan alergi.
"Dalam simposium banyak yang dibahas, di antaranya soal penelitian-penelitian imunologi. Di sini juga mencakup bahasan penanganan vaksinasi," tuturnya.
Menyambut baik kegiatan tersebut, Direktur Utama RS Unud, Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gede Purwa Samatra menyampaikan harapan agar simposium ini mampu memberikan dampak positif, membangun pilar kehidupan sehat dan sejahtera di Bali.
"Kami sangat berterima kasih bisa ikut kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti seminar kali ini, dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia, red), Peralmuni, kami harapkan banyak ilmu yang bisa diserap peserta. Kami (RS Unud, red) sangat terbuka untuk kegiatan-kegiatan riset kesehatan," tutupnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.