Berita Nasional
Bahas Strategi Hadapi Tantangan Transformasi Digital, THE dan UI Gelar Digital Universities Asia
Kusumawardhana memberikan keynote speaker menyampaikan tema “Driving Reform With Educational Technology”.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Selain diskusi panel, konferensi ini juga menghadirkan booth informasi yang diisi oleh universitas-universitas di Asia dan start-up yang akan menampilkan produk inovasi terkini.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Dra. Amelita Lusia, M.Si., mengatakan dipilihnya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan konferensi ini merekognisi pulau ini tidak hanya sebagai magnet pariwisata budaya bagi wisatawan.
“Melalui konferensi ini, Bali juga menjadi hub kolaborasi n-helix dalam rangka menjawab tantangan transformasi digital di pendidikan tinggi," ungkapnya.
Prof. Abdul Haris menyampaikan bahwa kita sekarang tantangannya besar, harus mengelola begitu banyak perguruan tinggi, mulai dari jumlah mahasiswa yang begitu besar hampir 10 juta dan kita juga mengelola 4.300-an perguruan tinggi.
Dan semuanya ini berada pada wilayah Indonesia yang tidak mudah dijangkau maka solusi untuk memberikan akses pada pendidikan kita salah satunya adalah melalui teknologi digital ini.
"Jadi harapannya kelemahan-kelemahan yang saat ini kita hadapi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi termasuk salah satunya adalah masalah akses," imbuh Prof. Abdul Haris.
Kita saat ini baru sekitar 40 persen bahwa siswa SMA berkesempatan melanjutkan di perguruan tinggi karena keterbatasan infrastruktur dan juga keterbatasan lokus kita yang mungkin terseparasi dengan berbagai kepulauan ini.
Dan salah satunya yang mungkin sebagai solusi affordable dan solusi yang terbaik adalah dengan kita mengembangkan digitalisasi untuk pendidikan tinggi, sehingga semua mahasiswa bisa mengakses pendidikan tinggi di mana pun mereka berada dan kapan pun mereka melakukan penyelenggaraan kegiatan pendidikan.
"Saya pikir ini event yang bagus dan merupakan event regional dan THE ini bagian dari pemeringkatan universitas pada level global, dan salah satunya kita ini juga harus komit dan juga harus memperbaiki kualitasnya untuk menuju pendidikan tinggi yang berkualitas," ungkapnya.
Sementara itu, Kusumawardhana menyampaikan ada tiga hal pada digitalisasi sangat membantu pendidikan.
Pertama terkait dengan aksesibilitas. Pendidikan tidak akan terkotak-kotakan atau lebih personalized terlebih engagement atau akan ada keterkaitan pendidikan dengan proses digitalisasi. Apalagi dengan adanya transformasi digital.
Kedua kita harapkan dengan adanya digitalisasi ini membuka peluang untuk memanfaatkan market, kita sedang mencoba mengembangkan educational technology atau edtech.
"Ini memiliki peluang pasar yang ke depan harus kita bisa manfaatkan sebesar-besarnya," imbuhnya.
Kami dari Kominfo mendukung apa yang dilakukan oleh Kemdikbud Ristek, apalagi transformasi digital ini memang harus meluas.
Dan ini menjadi tanggung jawab kita semua, kata kuncinya adalah kolaborasi dari seluruh stakeholders.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.