Berita Bali

Forum Maritim Bali Kejar Target Konsumsi Ikan 72 Kg Per Tahun, Mulai Dari Ibu Rumah Tangga

isu kiriman sampah plastik yang biasanya bermuara di laut Bali, juga sampah kiriman dari sungai penuh limbah

tribun bali/ni luh putu wahyuni sari
Dinas Kelautan Bali dan Forum Maritim Bali saat Pengukuhan Forum Maritim Bali, Rabu 3 Juli 2024 - Forum Maritim Bali Kejar Target Konsumsi Ikan 72 Kg Per Tahun, Mulai Dari Ibu Rumah Tangga 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi ikan domestik di Bali masih pada angka 49 kg/tahun.

Angka ini masih kecil, di mana seharusnya tingkat konsumsi ikan yakni 72 kg/tahun.

Ini menjadi salah satu PR yang harus dikerjakan Forum Maritim Bali dengan Dinas Kelautan Provinsi Bali adalah meningkatkan minat konsumsi ikan pada masyarakat Bali.

Ketut Adil Darme Yase selaku Ketua Forum Maritim Bali mengatakan Forum Maritim Bali merupakan organisasi yang dibentuk selain untuk meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat pada ikan juga untuk mengalokasikan potensi besar kelautan yang ada di Bali, sebab selama ini kegiatan perekonomian dari kelautan belum berdampak secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi Bali.

Baca juga: Ketua DPRD Tabanan Ajak Masyarakat Budayakan Gemar Makan Ikan

Dan para pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan tidak muncul sebagai sektor unggulan di Bali.

“Padahal fakta menunjukkan salah satu penyebab banyak wisatawan asing dan domestik masuk Bali sebab wisata kuliner seafood-nya yang berada di wilayah Kedonganan, Jimbaran, Serangan dan wilayah Bali lainnya,” jelasnya pada acara Pengukuhan Forum Maritim Bali, Rabu 3 Juli 2023.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, Bali dianggap sebagai sentra pendaratan tuna terbesar di Indonesia, dan sebagai salah satu tempat perindustrian perikanan di Indonesia, namun tingkat konsumsi ikan pada masyarakat masih rendah.

Selain itu, PR besar lainnya adalah isu kiriman sampah plastik yang biasanya bermuara di laut Bali, juga sampah kiriman dari sungai penuh limbah yang akan merusak ekosistem laut.

Terlebih Pantai di Bali memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk ekonomi Bali, tentunya kebersihan pantai dan laut masih menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak.

“Di sini Forum Maritim Bali mengajak pelaku-pelaku dari usaha kecil, mikro, industri, dan sampai penggiat lingkungan pada misi untuk terlibat langsung bagaimana kita memulai untuk ikut andil dalam memecahkan isu sampah ini. Contoh Forum Maritim Bali sudah berusaha membuat sebuah karya film pendek yang bisa disaksikan pada 17 Juni 2024. Film ini diperankan oleh anak-anak dan remaja Bali, untuk membangun sebuah kesadaran kolektif dari hulu atau dari anak-anak,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana mengatakan, jika dibandingkan terjadi peningkatan konsumsi ikan pada masyarakat Bali.

Pada tahun 2022 yakni sebanyak 45,87 kg, sedangkan pada tahun 2023 yakni 47,09 kg atau meningkat sebanyak 1,22 kg.

Menurut Sumardiana untuk mencapai target konsumsi ikan bukan hanya tugas Dinas Kelautan yang sekaligus merubah perilaku masyarakat untuk mengonsumsi ikan. Melainkan ini adalah tugas bersama.

“Sehingga kami berupaya melakukan edukasi terhadap ibu hamil, menyusui dan balita. Intinya ibu rumah tangga karena beliau yang paling tepat dan pas untuk mengedukasi dan menyediakan anak-anak makan ikan. Ikan merupakan komoditas yang mengandung protein tinggi, sehingga kecerdasan dan lain-lain untuk anak bisa terpenuhi. Kita juga memiliki tugas mengintervensi pencegahan atau penurunan angka stunting,” ucap Sumardiana.

Rata-rata konsumsi ikan per hari yakni paling tidak 100 gram/hari untuk 1 keluarga.

Namun di sini masalahnya ikan merupakan termasuk komoditas pangan yang substitusi karena ada pilihan-pilihan komoditas lain.

Sementara salah satu ikan yang merakyat yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yakni pindang sampai hari ini masih dikonsumsi oleh masyarakat.

“Kalau betul-betul dilakukan pengolahan pindang tidak menambahkan bahan berbahaya tidak kalah gizinya dengan ikan segar. Kalau teri sebetulnya bagus namun kadang produksi teri tidak bagus kebanyakan dari luar Bali dan mahal. Cara pengolahannya yang penting teri harus direndam dulu pakai air hangat setelah bersih baru diolah,” tutupnya.

Pada acara Pengukuhan Forum Maritim Bali juga dilakukan pemilihan kids dan duta Forum Maritim Bali.

Kegiatan ini dapat memberikan peluang seluas luasnya bagi anak-anak dan remaja untuk mengaktualkan kemampuan dibidang kelautan dan perikanan.

Disampling dituntut wajib memiliki personality, intelegensia yang baik serta wajib berpenampilan fashionable dan memiliki keahlian modeling serta public speaking yang baik.

Nantinya kids (anak-anak) dan duta Forum Maritim Bali yang terpilih mampu menjadi indikator dan edukator dalam mengampanyekan gemar ikan, dan menjaga kelestarian sumber daya perairan.

Pemilihan kids dan duta kali ini adalah permilihan perdana dan 25 peserta terbaik (kids) di tambah 25 peserta terbaik akan dinyatakan lulus dan sah sebagai Saka Maritim Angkatan Ke-1. Dengan kategori anak yakni 1. Divha, 2. Gusti Agung Ayu Ananda Triskajaya, 3. Victoria Faye, 4. Ni Kadek Keshia Saputra, 5. Hitha Riyadi Tjong, 6. Desak Gede Intan Kamaratih, 7. I G.A. Kineta Adiaraya, 8. I Dewa Ayu Gita Kirana Aruna Parta, 9. I Dewa Ayu Dhira Wimala Ayunda Parta.

Sementara Kategori Duta yakni 1. A.A Mas Prami Anindya Deviena, 2. Ni Kadek Arvisca Chalisna Wistara, 3. Ni Luh Ayu Kirana Wulandari, 4. Ni Putu Dinda Prawika, 5. Naraswari Putri, 6. Sang Ayu Putu Sanjiwani, 7. Putu Devi Cahya Nirmala, 8. Kazya Mourenata, 9. I Dewa Ayu Sri Kumala Dewi.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved