Berita Tabanan
PUPRPKP Tabanan Kaji Putusnya Jembatan Desa Gadungsari-Pesagi, Kemungkinan Bisa Diperbaiki 2025
Dedy mengaku jika jembatan dan jalan itu dulunya merupakan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Pemerintah Kabupaten Tabanan mulai melakukan kajian akan jembatan putusnya jembatan penghubung Desa Gadungsari dan Desa Pesagi.
Bahkan putusnya jembatan itu diduga tergerus karena debit air yang meningkat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, Made Dedy Darmasaputra saat dikonfirmasi Rabu 3 Juli 2024, tidak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengaku saat ini masih melakukan kajian akan putusnya jembatan itu.
Baca juga: Diduga Berada di Titik Perbatasan, Jembatan Bona Gianyar Jadi Tempat Pembuangan Sampah
Kendati demikian Dedy mengaku jika jembatan dan jalan itu dulunya merupakan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).
Sehingga memang perlu dilakukan perbaikan, karena sudah lama.
"Kalau tidak salah jalan itu merupakan jalan TMMD. Sehingga gambar atau mekanisme pada jembatannya ada melengkung dua itu," ucapnya.
Dedy pun mengaku jembatan itu memang riskan.
Bahkan pihaknya di PUPRPKP sudah melakukan pengecekan ke lokasi, hanya saja belum bisa melakukan penanganan.
"Jadi kita masih melakukan kajian dan perencanaan. Dari hasil pengecekan lokasi jembatannya agak rendah, sehingga perlu ditinggikan lagi," bebernya.
Lebih lanjut dijelaskan, putusnya jembatan itu karena air meluap, hingga meluber ke jalan.
Pada bagian bawah pondasi jembatan terkikis karena kerasnya arus air.
"Karena air meluap, jadi di bawah terkikis, sehingga membuat pondasi tidak kuat," sambungnya.
Ditanya mengenai anggaran perbaikan, pihaknya belum berani memastikan, mengingat baru melaksanakan mekanisme perencanaan.
Selanjutnya perencanaan itu akan diusulkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.