Berita Bali
Program KB di Bali Capai 66,51 Persen, Paling Tinggi Kabupaten Gianyar
Menurut data dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA) per 17 Juni 2024, semua kabupaten/kota di Bali menunjukkan persentase mCPR yang tinggi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Carles Brabar sampaikan Provinsi Bali berhasil mencapai 66,51 persen dalam prevalensi penggunaan kontrasepsi modern (mCPR).
Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat Bali dalam menjalankan program Keluarga Berencana (KB).
“Orang Bali sudah menyadari pentingnya memiliki keluarga yang berkualitas. Kita tidak hanya mempromosikan dua anak cukup, tetapi lebih pada kualitas keluarga," jelasnya, Rabu 10 Juli 2024.
Ia menambahkan bahwa konsep keluarga di Bali sejak lama mendukung program KB dengan rata-rata keluarga memiliki dua anak.
Menurut data dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA) per 17 Juni 2024, semua kabupaten/kota di Bali menunjukkan persentase mCPR yang tinggi.
Baca juga: BKKBN Buat Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan, Sasaran 148 Ribu Keluarga, Bali Posisi Terendah
Kabupaten Gianyar mencatat persentase mCPR tertinggi dengan 73,18 persen, disusul oleh Kabupaten Bangli dengan 73,18 persen, dan Kabupaten Jembrana dengan 71,48 persen.
Persentase ini melampaui target mCPR yang telah ditetapkan, menunjukkan kesadaran masyarakat Bali terhadap pentingnya program KB.
Brabar juga menjelaskan bahwa program KB Bali tidak hanya fokus pada jumlah anak tetapi juga pada perlindungan dan pelestarian orang asli Bali sesuai dengan kebijakan daerah.
"KB Bali berarti kita harus mengikuti nasihat empat anak, tetapi yang terpenting adalah kualitas hidup keluarga. Ekonomi dan faktor lain juga harus diperhatikan untuk menguatkan keluarga," imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai perbandingan jumlah anak laki-laki dan perempuan di Bali, Brabar mengungkapkan bahwa data statistik menunjukkan lebih banyak anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
"Kebanyakan daerah di Indonesia memiliki lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, dan Bali tampaknya mengikuti pola yang sama," katanya.
Meski Brabar tidak memiliki data persentase pasti, ia menegaskan bahwa perbedaan jumlah tersebut tidak signifikan.
"Kondisi di Bali ini tidak terlalu jauh antara jumlah perempuan dan laki-laki," tambahnya.
Brabar juga menyatakan bahwa BKKBN memberikan kebebasan kepada setiap keluarga dalam menentukan jumlah anak.
"Kami tetap sosialisasi dan memberikan solusi untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. BKKBN tidak melarang orang memiliki banyak anak, tetapi kami memberikan jalan keluar untuk mencapai tujuan tersebut," tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.