Berita Bali
Satu Shuttle Bus Listrik dan Lima Motor Listrik Jadi Kendaraan Operasional di The Nusa Dua Bali
IBC menyiapkan motor listrik dengan battery swapping station dan Shuttle Bus listrik untuk operasional pelayanan pariwisata di Nusa Dua
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Target Indonesia menurunkan emisi karbon sebesar 50 persen di sektor pariwisata pada 2030 disambut baik oleh dunia usaha.
Menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan InJourney sebagai Holding BUMN dalam sektor Pariwisata, kali ini IBC dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) sepakat bekerja sama mengakselerasi implementasi ekosistem hijau di salah satu kawasan yang dikelola ITDC yakni The Nusa Dua, Bali.
Kolaborasi ini ditandai dengan pilot project penggunaan kendaraan operasional berupa shuttle satu unit bus listrik dan lima unit motor listrik dengan battery swapping station.
Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan pariwisata di kawasan ITDC, The Nusa Dua Bali.
Baca juga: Lemhanas RI Gelar Diskusi Dengan Pemprov Bali, Petakan Potensi Laut Untuk Serap Karbon
Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto menyampaikan bahwa salah satu peran IBC adalah acceleration and market creation dengan membangun ekosistem hijau di Indonesia agar target pengurangan emisi dapat tercapai.
“Tugas kami adalah membantu pencapaian target pengurangan emisi di Indonesia, dimana dalam sektor pariwisata, ITDC menjadi partner kami dalam aplikasi penggunaan kendaraan listrik,” ujar Reynaldi, Jumat 12 Juli 2024 di Pulau Peninsula Kawasan The Nusa Dua.
Ia menambahkan saat ini IBC menyiapkan motor listrik dengan battery swapping station dan Shuttle Bus listrik untuk operasional pelayanan pariwisata di Nusa Dua ini.
Tidak hanya kendaraan listrik, kerja sama ini juga akan diperluas ke beberapa penggunaan energi lain seperti energy storage system untuk kebutuhan back up daya dan panel surya, e-bus, mobil listrik dan lain sebagainya.
“Penggunaan kendaraan operasional berupa motor listrik beserta battery swapping station dan Shuttle Bus listrik, merupakan langkah awal dari upaya besar kami di sektor pariwisata. Selanjutnya akan terus dikembangkan ke dalam bentuk energi lain agar capaian target pengurangan 50 persen di sektor pariwisata dapat tercapai,” jelasnya.
Sementara itu Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, mengatakan bahwa ITDC, sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, berkomitmen mewujudkan sustainable tourism dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya ramah lingkungan di The Nusa Dua.
“Kolaborasi ini bertujuan menjadikan kawasan tersebut sebagai contoh Bali Energi Bersih, didukung oleh Pemerintah Provinsi Bali. ITDC telah mengimplementasikan program ekosistem hijau, termasuk penggunaan kendaraan motor listrik, serta penggunaan energi surya dalam operasional ITDC,” imbuh Troy.
Menurutnya kolaborasi dengan IBC juga akan ditingkatkan untuk penggunaan lebih banyak EV dan energi ramah lingkungan dengan battery energy storage di masa depan.
Penggunaan kendaraan bertenaga listrik di sektor pariwisata dapat memberikan manfaat berupa pengurangan emisi karbon.
Menurut studi Lenzen (2018), sektor pariwisata di seluruh dunia menyumbang sekitar 8 persen dari total emisi global.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah berkomitmen mengurangi emisi karbon di sektor pariwisata 50 persen, dan peta jalan pengurangan ini sudah ditetapkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.