Berita Denpasar
SLB di Bali Kekurangan Guru Mata Pelajaran dan Keterampilan, Suryawan: Berat Sekali Pekerjaan Mereka
Begitu tamat dari SLB, diharapkan anak-anak ini akan memiliki kompetensi menghidupi diri sendiri.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bali kekurangan tenaga pengajar keterampilan dan mata pelajaran.
Hal tersebut diakui oleh Kepala Bidang PK dan PLK Disdikpora Bali, A.A Bagus Suryawan saat ditemui di pemantauan MPLS hari kedua di SLBN 2 Denpasar, Selasa 16 Juli 2024.
“Khusus di SLB kurang (tenaga pengajar) sebetulnya. Yang paling kurang guru mata pelajaran dan keterampilan karena SLB mirip SMK yang outputnya memberikan keterampilan,” jelas, Suryawan.
Begitu tamat dari SLB, diharapkan anak-anak ini akan memiliki kompetensi menghidupi diri sendiri.
Baca juga: Siswa SLB Di Bali Alami Peningkatan Di Tahun Ajaran 2024/2025, Didominasi Anak Dengan Autis
Bila anak-anak ini sudah terampil contohnya pada hal menjahit, menganyam dan pada keterampilan lainnya diharapkan lebih bisa mandiri dan tidak memberatkan orang lain.
Sementara bagi anak-anak yang memiliki intelektual cenderung rendah, biasanya outputnya adalah bagaimana mereka bisa mandiri mengurus diri sendiri.
Setelah dididik di SLB biasanya mereka sudah bisa menggosok gigi dan mandi sendiri.
“Yang paling parah kan kalau ada ketunaan ganda misal sudah cacat tubuh dan juga autis banyak yang seperti itu. Guru kita di SLB berat sekali pekerjaan mereka harus kesabaran,” bebernya.
Tantangan bagi para pengajar di SLB adalah bagaimana mengatasi atau memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus secara umum.
Contohnya pada anak autis guru harus belajar lagi melalui pendidikan formal atau cukup mengamati perilaku anak autis.
Tenaga pengajar juga diminta setiap saat harus mencatat perlakuan siswa dan perkembangannya seperti apa.
“Hasil catatan satu-dua tahun kita harapkan guru-guru menemukan pola yang tepat untuk mengatasi anak-anak autis kita sarankan begitu,” tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.