KPU Denpasar Sebut Pernah Terapkan Kampanye Tanpa Baliho, Optimis Green Election Bisa Diterapkan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali akan menerapkan kampanye tanpa baliho atau green election di Denpasar dan Badung.

Sementara di daerah lain akan dilakukan pengurangan penggunaan baliho.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah yang dihasilkan akibat penggunaan baliho tersebut.

Terlebih sampah Pilkada dan Pilpres Februari 2024 lalu masih menumpuk di kantor Satpol PP.

Baca juga: PILKADA 2024, Tunggu Hasil Rapat DPP PDIP, Soal Keputusan Apakah Ahok Maju Pilgub Jakarta!

Terkait hal itu, KPU Kota Denpasar mengaku siap melaksanakan kampanye tanpa baliho saat Pilwali.

Ketua KPU Kota Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggreni, green election sudah pernah dilakukan pada Pilwali 2020 lalu.

Bahkan, saat itu sudah melakukan komunikasi dengan tim kampanye kedua paslon yang disaksikan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Denpasar.

Saat itu mereka sepakat untuk mendukung green election dengan Alat Peraga Kampanye (APK) tanpa baliho dan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan.

"Untuk green election, pernah kami laksanakan di Pilwali 2020. Disepakati menggunakan sarana videotron, medsos dan APK Ramah lingkungan," katanya, Minggu 21 Juli 2024.

Dengan pengalaman tersebut, pihaknya pun mengaku optimis bisa terlaksana pada Pilwali ini.

Namun karena saat ini belum ada penetapan pasangan calon dan regulasi kampanye, pihaknya mengaku belum bisa berkomentar banyak.

“Akan tetapi, dengan pengalaman yang sudah dilakukan, kami siap dan optimis mengikuti arahan Pimpinan KPU Bali untuk kembali menerapkan green election,” katanya.

Sekar Anggreni juga mengatakan siap mengkomunikasikan hal tersebut dengan Paslon maupun tim kampanye jika pasangan sudah ditetapkan. (*)

Kumpulan Artikel Bali